Langsung ke konten utama

[Review] Inilah Saatnya untuk Action! by Gidion Hindarto & Ranita Ningrum


Judul: Inilah Saatnya untuk Action!
Penulis: Gidion Hindarto dan Ranita Ningrum
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Tebal: 114 Halaman
Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Editor: Monica Anggen
            Sebuah buku yang baik memang harus berisi inspirasi. Hal itu aku temukan dalam buku bersampul hitam ini. Penulisnya, tepatnya kedua penulisnya menuturkan sembilan bab besar dalam buku ini, yang bisa jadi jika dibaca olehmu, akan mengubah hidupmu secara signifikan, drastis, bahkan dramatis.
            Isi buku ini terdiri dari sembilan bab yang secara langsung mengajakmu untuk sadar dan berubah. Aku melihat kecenderungan propaganda yang positif dari kesembilan bab tersebut. Bab-bab tersebut adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah A Meaningful Life, disusul bab kedua yaitu Galaumu Itu Bisa Jadi Visimu, bab ketiga dan keempat yaitu Misi=8 Goal Setting plus Visi Misi Goal Setting Untuk SMA dan Mahasiswa, bab lima dan enam VMG Dominic Brian dan VMG Ranita Ningrum, dan tiga bab terakhir yaitu Interview Cak Asmo, Parktik, dan bab akhir Juara+IQ=Sukses?
            Dengan label buku referensi pengembangan diri, buku ini memang cocok dibaca oleh mahasiswa dan pelajar SMA yang masih galau menentukan bagaimana masa depan mereka. Banyak hal-hal penting dan pembuktian-pembuktian yang coba dijelaskan dalam buku secara persuasif, tidak menggurui sehingga buku ini asyik ketika dibaca.
            Bagian favoritku ketika membaca buku ini adalah bagian Visi Misi Goal Setting, karena bagian tersebut berisi panduan singkat-padat-jelas mengenai tahap demi tahap cara menyusun langkah-langkah ke depan, cocok dibaca mereka yang lagi ngegalau.
            Oh ya, lalu kelebihan buku ini adalah terdapat di kontennya. Selain menuturkan hal-hal yang bermanfaat, juga buku ini disertai dengan ilustrasi-ilustrasi menarik yang menghindarkan pembaca dari yang namanya kebosanan, hehehe … Buku ini keren lah, pokoknya. FYI, ilustrasi-ilustrasi di buku dibuat oleh DUASISI STUDIO.

            Sebagai buku nonfiksi untuk pengembangan diri, buku ini tidak mengecewakan. Karena konten yang ada di dalamnya mengajak pembacanya untuk maju berkembang, berdikari, dan menjauhi kebingungan hidup akan masa depan yang kadang terasa abu-abu, ckckck … Buku Inilah Saatnya untuk Action! 100% mengajak kita untuk action![] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...