Langsung ke konten utama

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat


Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya.

Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya. 

Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena seperti Haru yang awalnya terlalu sering mencemooh hidupnya sendiri, pada akhirnya ia pun sadar bahwa hal itu tidak melulu membuatnya bahagia tetapi sebaliknya. Pada akhirnya ia akan sadar bahwa banyak hal kecil dalam hidupnya yang mampu membuat hatinya terasa damai. Ya, Haru memang pada akhirnya pelan-pelan tahu tidak semua hal yang ia coba perjuangkan akan memberikan hasil sesuai ekspektasinya, kadang-kadang ia hanya perlu menerima dengan lapang dada bahwa bahkan banyak hal dalam hidupnya patut diapresiasi lebih. 

Menonton film sungguh bisa dilakukan saat keadaan santai karena sekali lagi aku bilang bahwa filmnya ringan namun film ini memang sengaja dibuat dengan muatan pesan yang amat sangat sederhana yang mampu membuat hati masing-masing penontonnya terketuk dan berkata lirih bahwa memang menjalani hidup bisa juga dengan melakukan hal-hal sesederhana mungkin seperti salah satunya tidak banyak mengeluh berlebihan saat menghadapi masalah yang lalu lalang tak berhenti yang dipaksa bagaimanapun juga harus dihadapi sepenuh hati. [] 

Komentar

  1. Thanks for being a reliable source of guidance and inspiration in my life.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...