Langsung ke konten utama

[Review] Misteri Kerajaan Kuno by Yovita Siswati


Judul: Misteri Kerajaan Kuno
Penulis: Yovita Siswati
Penerbit: Kiddo
Terbit: Cetakan Pertama, Januari 2015
Tebal: 186 Halaman

Bagja suatu hari sebal karena terus diledek Dodo. Bagja yang sebenarnya cerdas cenderung sering berkecil hati karena hidupnya kurang beruntung. Suatu hari ia mendapati seorang pengemis tua, Bagja merasa terenyuh dan rela memberikan sebungkus nasinya pada pengemis itu. Sang pengemis memberikan imbalan koin misterius pada Bagja. Bocah itu mencocokan koin tersebut di museum saat dilaksanakan kunjungan sejarah.

Mira tinggal di Banten lama sekarang. Ayahnya baru saja bangkrut. Terpaksa keluarga Mira mengembangkan usaha kakeknya di Banten lama. Mira berpisah dengan teman-temannya di Jakarta, ia pun lepas dari kehidupan mewah. Mira belum sempat bersekolah lagi. Di tengah keisengannya, ia menemukan koin kuno dari baju zirah patung prajurit di rumah kakek. Hal itu mengantarkan Mira ke museum.

Bagja dan Mira bertemu lewat kejadian tak terduga saat Bagja terjebak di dalam palka kapal di pinggir Pasar Karangantu. Keduanya lalu terlibat menginvestigasi harta karun Banten Lama. Sayang keduanya pula harus berhadapan dengan orang-orang mencurigakan dari mulai pria gendut bertato tarantula, pria ceking antek-antek si tarantula, dan Teh Ican si gadis misterius yang mengaku mahasiswa sejarah. Sebenarnya harta karun macam apa yang akan Bagja dan Mira temukan?

Kembali saya membaca novel anak misteri karangan Yovita Siswati, saya disadarkan bahwa ada pola-pola yang sama dengan novel-novel Yovita yang lain, baik novel sebelum ini maupun novel yang terbit sesudah Misteri Kerajaan Kuno. Selalu penjahat-penjahatnya mendapatkan julukan-julukan tertentu, kali ini para penjahat tersebut mendapat julukan si tarantula dan si ceking. Pun ada harta karun yang menjadi incaran para tokoh utama. Terlepas dari pola-pola itu, di Misteri Kerajaan Kuno yang notabene novel misteri anak Yovita kelima, saya temukan kebaharuan yaitu teka-teki yang lebih rumit dan tema sejarah yang diangkat lebih dalam.

Pertama adalah teka-teki yang lebih rumit. Dari mulai surat yang ditemukan di baju zirah, surat tersebut ditulis oleh huruf pegon, dan tentu saja dengan bahasa melayu. Teka-teki ini terpecahkan dengan bantuan Pak Ali sang guru Bagja di sekolah. Namun teka-teki yang lebih rumit ditemukan lagi, dari mulai peta busur panah yang mengarahkan ke tempat yang salah, serta harta karun berupa petunjuk awal yang berupa simbolisasi, batu kecil merah, putih dan emas. Meskipun teka-teki yang lumayan rumit berceceran, semua berhasil diselesaikan lewat kecerdasan Bagja dan Mira sebagai tokoh utama.

Dan hal kedua adalah yang saya suka, topik sejarah di buku ini diolah lebih mendalam bahkan memengaruhi proses pencarian harta karun. Sejarah mengenai runtuhnya kerajaan Banten yang dikuasai Sultan Ageng Tirtayasa karena Sultan Haji, juga mengenai perjalanan diplomasi utusan kerajaan Banten ke Inggris adalah topik utamanya, entah kenapa saat membaca potongan-potongan informasi dan ilustrasi tersebut saya sangat menikmatinya, di novel ini semua itu terasa sekali berdampak di pengolahan plot.

Kelebihan novel ini sama seperti novel-novel lainnya dalam seri Misteri Favorit. Ilustrasi yang mengusung jalan cerita serta ilustrasi adegan. Informasi yang disertai di ilustasi novel ini  membuat saya sadar bahwa hurufnya lebih mudah dibaca dan lebih jelas dibanding pada novel-novel sebelumnya.

Sedangkan kekurangan novel ini, hemm … kalau boleh disebut kekurangan mungkin mengenai teka-teki yang lumayan rumit. Meskipun pada akhir cerita semua dijelasakan dengan gamblang. Semakin rumit teka-teki dalam cerita, semakin membuat novel menjadi seru sih, namun semakin berpotensi pula membuat pembaca target sulit mengerti, berhubung target pembaca novel ini adalah anak-anak.


Misteri Kerajaan Kuno yang merupakan bagian Misteri Favorit, sangat saya rekomendasikan untuk dinikmati. Tema sejarah dalam novel ini sangat kental dan sangat memengaruhi jalan cerita, pun teka-teki di dalamnya sukar untuk dipecahkan, kita akan terbantu lewat tokoh-tokohnya yang cerdas.[]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)