Langsung ke konten utama

[Review] Misteri Kota Lautan Api by Yovita Siswati



Judul: Misteri Kota Lautan Api
Penulis: Yovita Siswati
Penerbit: Kiddo
Tahun Terbit: Agustus, 2015
Tebal: 193 Halaman

Saat Raka masuk ke ruangan kerja ayahnya, ia menemukan sebuah iklan misterius berisi pencarian orang hilang. Lalu ketika Raka dan ayahnya pergi ke Bandung dan menginap di salah satu vila di sana, ayahnya tiba-tiba saja lenyap tanpa bekas. Raka yang sedih tidak mau larut dalam kemalangannya, ia mencari ayahnya.

Ia mendapatkan bantuan dari Lilis, anak penjaga vila. Lilis merasa simpatik dengan kesialan Raka. Berdua mereka mencoba mencari jejak ayahnya yang lenyap, dan satu buah petunjuk mengantarkan mereka ke petunjuk lainnya. Raka berhasil memecahkan sandi yang disinyalir dari ayahnya.

Namun, Raka dan Lilis tidak akan serta merta mulus menjalankan misi mereka, beberapa penjahat akan membututi mereka sepanjang perjalanan mencari clue-clue selanjutnya, Raka dan Lilis bahkan hampir saja disekap di Jalan Braga saat mereka tengah menginvestigasi, lalu apa selanjutnya?

Membaca Misteri Kota Lautan Api, jujur saja membuat saya terkesima dengan plot yang dibuat oleh penulisnya. Di novel ini, investigasi berbaur dengan misteri yang ada di dalamnya sungguhlah runyam, saya rasa ketika novel ini disodorkan pada anak-anak, mereka masih bisa kok tetap menikmatinya.

Banyak kejutan sepanjang cerita, terutama hal-hal terkait kepingan-kepingan puzzle yang digunakan penulis baik untuk mengembangkan cerita maupun mengecoh pembacanya. Menurut saya hal ini sah-sah saja ketika semua unsurnya bisa dipadu-padankan dengan baik, membuat cerita makin berisi.

Selain itu, banyak ilustrasi seperti halnya di novel Misteri Favorit lain, tak lupa gambar-gambar ilustrasi itu disematkan dengan teks-teks yang mendukung. Beberapa contohnya sebagai berikut.





Untungnya, font di ilustrasinya sudah lebih jelas dibanding pada novel-novel sebelumnya, ini sebuah kemajuan.

Namun, menurut saya beberapa clue terlalu rumit untuk diberikan pada anak-anak, saya kira penulis bisa lebih baik di buku selanjutnya.

Novel ini sangat recommended untuk dibaca di kala senggang. Terlebih untuk anak-anak, karena banyak pengetahuan di dalamnya yang disampaikan lewat mengombinasikannya dengan jalan cerita, membuat pembaca bisa sekaligus menemukan dua hal: cerita dan ilmu.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...