Langsung ke konten utama

Novel yang Renyahnya Super? Ya Cireng Foreverrr ...

cover depan


Judul                           : Cireng Forever
Penulis                       : Haris Firmansyah & Funny Team
Editor                          : Meti-iteM
Penerbit                       : De Teens
Cetakan Pertama         : September, 2013
Jumlah Halaman          : 232 halaman
Harga                          : Rp36.000,-

Seorang Tajudin, murid SMA tingkat akhir harus rela membanting tulang demi sekolahnya. Dikarenakan ayahnya, Pak Solar kena PHK dan akhirnya jadi pengangguran profesional. Nadia yang bersimpati pada Tajudin, akhirnya memberikan bantuan moril dan ekonomi, dan hal itu membuat kehidupan keduanya bertukar posisi. Ditambah kerumitan lain, hadirnya sosok Hannah yang memanfaatkan Tajudin demi kepentingan dirinya, juga usaha yang Pak Solar rintis pasca PHK menuai kegagalan berkali-kali.

Ini adalah sebuah novel kolaborasi yang mungkin pertama ada di Indonesia, mengingat genrenya yaitu komedi romantis, seakan menambah cita rasa baru kuliner literasi di Indonesia. Cita rasa novel ini sungguhlah gurih, karena komedi yang diracik sedemikian rupa mengawinkan rasa teenlit dan realita sosial yang ada di masyarakat, dijadikan semacam menu yang menggoda, diawali dari tampilan cover-nya yang attractive.

Plot cerita memang maju, beriringan dengan amanat yang coba ditunjukkan para penulisnya, novel ini berhasil menampilkan pesan bahwasanya ketika kita sukses janganlah kita melupakan apa yang telah kita lakukan di masa sebelum kita menjadi bak raja. Sangat menancap, dan tentu saja tanpa menghilangkan aroma komedi sedikit pun.
Peresensi sangat memberikan apresiasi pada para penulis dalam novel ini, pasalnya jika saja para penulisnya tidak melakukan koordinasi dengan baik, pastilah output novel ini pun tak akan sematang ini.

Akhir kata, peresensi merekomendasikan novel ini. Pasalnya tak hanya ketenangan hati yang akan Anda dapatkan lewat pencerahan humor, melainkan kekenyangan perut pun bisa Anda dapatkan, tentu saja karena guncangan-guncangan saat membaca novel ini membuat perut Anda berhasrat ingin cepat menghabiskan cireng saat ada penjual cireng yang lewat.[]


me with Cireng Forever

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...