Langsung ke konten utama

Cruise Chronicle, Perjalanan Cinta di Atas Kapal Pesiar

Penulis: Ruwi Meita
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: viii + 296 hlm
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-668-5
Harga: Rp53.000,-

Blurb
Dahulu, dia pernah bercerita: “Ada sebuah jalan setapak mistis yang membentang sejauh dua kilometer dan menghubungkan dua desa. Konon, jalan itu bisa membuktikan cinta sepasang kekasih. Berjalanlah dari arah berlawanan dan bila kau setia, kau akan bertemu kekasihmu tepat di bawah sebuah pohon besar.”
Dia berjanji, bahwa cinta kami begitu tulus hingga jalan setapak semacam itu tidak akan memisahkan kami. Namun, kini dia tak lagi di sisiku, dan aku harus menahan perihnya patah hati. Bagaimana bisa aku melupakannya, sementara ke mana pun aku pergi, dapat kuhidu aroma tubuhnya?
Review
  Reya mendapatkan paket wisata perjalanan untuk mengelilingi Eropa dengan naik sebuah kapal pesiar. Bersama saudaranya Vini, ia harus menemukan fakta bahwa di sana ada tiga orang yang akan membawanya pada kenyataan luar biasa. Orang pertama akan menyatakan cintanya yang selama ini ia pendam, orang kedua akan membatasi pertemuan Reya dengan orang yang hendak menyatakan cintanya alias orang pertama, dan orang ketiga adalah hantu masa lalunya yang ia anggap telah ditelan bumi dan harapan masa lalu yang tak kunjung mekar hingga kini. Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya perjalanan Reya ini? Apakah ia akan menemukan kebahagiaan di  atas sebuah kapal pesiar seberat 41.000 ton? Apakah Spanyol, Perancis, dan Italia akan membuatnya melangkah dari masa lalunya?

  Buku seharga Rp53.000,- ini mirip STPC seri GagasMedia yang gaya penceritaannya sebelas dua belas lah sama buku project GagasMedia itu. Tetapi, kehidupan yang bergulir di kisah ini gak fokus ama satu orang aja sih sehingga bukanlah kisah STPC. Toh, kehidupan di kapal pesiar yang jadi fokusnya, tetapi jauh yah plotnya dari Titanic, hehe ....

  Bisa dibilang buku ini penuh kejutan. Karena di setiap babnya, pembaca bakal ditampar ama keluwesan sang penulis mengolah plot ceritanya yang logis, fresh, dan saling berkesinambungan. Bahkan bisa dibilang, karya ini adalah terobosan kisah-kisah romance yang biasanya menitikberatkan pada perasaan-perasaan antar tokohnya. Di buku ini faktanya enggak ngebahas soal itu doang kok. Hehe ....

  Dan empat ilustrasi tempat di buku ini yang menandakan bahwa perjalanan si tokoh utama bakal menjejak di tempat ilustrasi itu. Sebut aja, Genoa di Italia yang digambar di halaman berapa ya? Haha lupa aku. Jadi tujuan ketiga si tokoh utama jalan-jalan plus dikejar masa lalunya. Anti mainstream banget kayaknya.

  Buku ini bisa jadi alternatif jika ada pembaca yang hobi banget kisah di luar negeri. Karena gak hanya keindahan dan serba-serbi luar negeri yang dieksplor di buku ini, melainkan juga kecenderungan untuk memandang hal lain. Misal, kehidupan lain di luar negeri yang jarang diekspos? Muehehe ....


  Semoga jika Anda pembaca yang ingin atau sudah membaca buku ini akan sadar bahwa gak selamanya kisah cinta membuat cengeng. Buku ini adalah salah satunya yang menerapkan prinsip bahwa waktu akan menjawab janji cinta yang telah dideklarasikan dua pasang hati yang teguh pendiriannya. Semoga review ini bermanfaat! Salam![]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)