Langsung ke konten utama

[Review] Dru dan Kisah Lima Kerajaan by Clara Ng & Renata Owen


Judul: Dru dan Kisah Lima Kerajaan           
Penulis: Clara Ng
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama               
Ilustrator: Renata Owen
Terbit: Cetakan Pertama, April 2016            
Tebal: 208 Halaman

Buku anak selalu dinanti-nanti kehadirannya. Apalagi jika ditulis seorang penulis kenamaan. Bulan April lalu, terbit sebuah buku anak dari penulis buku anak populer Indonesia. Clara Ng baru saja merilis buku anak dengan genre novel fantasi, novel tersebut berjudul Dru dan Kisah Lima Kerajaan. Novel ini adalah karya kesekian Clara Ng, penulis satu ini pernah menyabet penghargaan Adikarya IKAPI di tahun 2006-2008 untuk karya-karya fiksi anaknya yang mumpuni.

Dru dan Kisah Lima Kerajaan sendiri bercerita mengenai Dru. Dia adalah anak perempuan 12 tahun dari desa Patala. Dru dikenal suka membangkang, dia pun dijauhi teman-temannya karena nakal, ia jarang berteman. Suatu hari Dru memanjat pohon rambutan di kebun, saat ada anak yang meminta rambutannya, Dru marah besar. Orangtua si anak melaporkan Dru ke orangtuanya. Saat itu Dru langsung menyesal. Setelahnya Dru malah terjun ke petualangan seru, akibat selendangnya terbang ke sebuah negeri ajaib. Dru menembus semesta lain.

Dru ingin keluar dari negeri ajaib itu. Di negeri itu Dru bisa membesar dan mengecil sesuka hati, namun ia kesepian. Seekor keong bijaksana memberitahu Dru bahwa ia bisa pulang ketika melaksanakan misi menyelamatkan raja-raja di negeri itu. Dru setuju, bagaimanapun Dru sangat ingin segera pulang ke rumahnya.

Pertama Dru menemui Raja Tanti Pala di Kerajaan Logam. Dru tidak menyangka Raja Tanti Pala sangat judes, namun pada akhirnya memberikan petunjuk pada Dru. Raja kedua bernama Aditsu dari Kota Pencuri, Dru menyelamatkan istri Raja Aditsu yang ternyata terperangkap di kolam istana. Lalu di Kerajaan Merah, negeri para raksasa tinggal, Dru mengalami masalah. Padahal Dru harus segera menemui Raja Wrekodara, Raja Pahlawan dan Raja Nala. Apakah Dru bisa menyelesaikan misinya dan pulang kembali ke desanya dengan selamat?

Kisah Dru sendiri menurut penulisnya terinspirasi kisah Pandawa, Clara Ng mampu mengolahnya jadi cerita baru sarat pesan moral dan nilai-nilai positif. Kisah Dru patut dibaca anak-anak seluruh negeri agar mereka bisa mendapatkan edukasi lewat kisah di novel ini tanpa sedikit pun merasa digurui karena kisah Dru sendiri sangat natural, mengalir, dan terasa epik. Maka, novel anak Clara Ng ini sangat istimewa sebab selain ceritanya kental nuansa budaya, juga novel ini dilengkapi ilustrasi–ilustrasinya menawan buah karya ilustrator muda berbakat Renata Owen. Ia juga dikenal sebagai ilustrator produk-produk ternama dalam negeri.[]

Me and Dru.

Komentar

  1. Jadi ada gambaran tentang novel ini. Thanks for review ya mas :) Masuk wishlist dulu ah novelnya :D

    BalasHapus
  2. sip sama-sama ya kak amy, semoga bisa membaca buku ini sesegera mungkin ... gak mengecewakan kokk, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)