Judul:
Persona
Penulis:
Fakhrisina Amalia
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
Cetakan Pertama, April 2016
Tebal:
248 Halaman
Editor:
Tri Saputra Sakti
Desainer
Sampul: Orkha Creative
Harga:
Rp58.000,-
Persona
adalah novel keempat Fakhrisina Amalia. Sebelumnya aku telah membaca novel-novel
karya Fa; All You Need Is Love dan Happiness. Jadi ada satu novelnya yang belum
sempat kubaca yaitu Confession. Ada yang mau minjemin? *digampar rame-rame*
Kebetulan
Persona mengambil sudut pandang orang pertama, aku pikir aku akan lebih bisa
menikmati novel ini, ternyata memang benar. Persona
diceritakan lewat POV gadis penyendiri.
Azura
melewati masa-masa di sekolahnya dengan sunyi. Baginya semua itu sudah cukup.
Keadaan di rumah yang mencekam membuat Azura tak bisa berkutik, ia selalu
dibayang-bayangi cemas. Papa Mama Azura sering banget cekcok. Ditambah mereka
pake properti piring gelas lagi.
Kehidupan
Azura berubah saat siswa baru dari Jepang datang. Dia bernama Altair Nakayama.
Cowok itu duduk di sebelah Azura, cowok itu malah mencoba akrab dengan Azura.
Cowok itu coba jadi teman Azura. Azura jadi kaget soalnya kan selama ini dia
sudah terbiasa tanpa teman.
Azura
awalnya jutek dengan Altair yang kemudian dia panggil Ata. Pelan-pelan keduanya
akrab karena interaksi mereka yang saling memberikan umpan balik. Ata selalu
meminta bekal Azura, dan Azura sendiri mulai sadar kalau ia nyaman dengan Ata.
Si Ata ini emang malaikat bagi Azura.
Azura
juga seorang pengiris. Pengiris? Saat tahu Azura memang pengiris, aku jadi
ingat dengan Remedy-nya Biondy Alfian. Azura mencoba melenyapkan kegundahannya
lewat menyiksa diri sendiri. Dia memang depresi berat. Di tengah kegalauannya
menjalani hidup, Ata seakan-akan tahu semua hal tentang Azura. Jadilah, Ata
melarang Azura mengiris pergelangan tangannya. Azura jadi lebih baik. Semua
karena Ata. Yosh Ata! Yosh Azura!
Ata
juga karakter yang unik. Sebagai teman baru Azura, cowok lagi, ia malah
menyuruh Azura untuk menyatakan perasaannya pada Kak Nara. Ya Kak Nara, kakak
kelas itu ditaksir Azura. Namun, setahun berlalu sejak insiden jatuh ke dalam
lubang, Azura benar-benar tidak berkomunikasi dengan Kak Nara lagi. Kini Azura malah sering melihat Kak Nara main bola.
Di
tengah konflik keluarganya yang tengah gonjang-ganjing, Azura mencoba berdamai
dengan hatinya. Karena sekarang telah ada Ata di sampingnya. Cowok itu selalu
ada di masa-masa tersulit Azura. Cewek yang punya Mama Papa yang sering
bertengkar itu, kini mencoba tegar. Namun bagaimana jika segalanya telah
membaik, Ata malah pergi meninggalkannya? Ditambah Kak Nara pun pergi. Cup cup Azura … Kamu memang ditakdirkan
jadi tokoh termalang di Persona. Hiks
..
Novel
Persona ini tone-nya kelam, tapi aku mencoba mereviewnya dengan tone yang
seakan-akan fine-fine aja. Kenapa? Karena aku pikir para pembaca akan menginterpretasikan
kekelaman novel Persona ini dengan caranya masing-masing. Menurutku sendiri,
Persona ini udah dark.
Ada
banyak kejutan di novel ini, yang pastinya ketika pembaca menemukannya, aku
yakin mereka akan terkagum-kagum. Dari mulai latar belakang Azura yang amat
menyedihkan, sampai identitas Ata sendiri yang … aduh dipikir-pikir aku gak
bakal ceritain hal ini karena takutnya spoiler. Yang jelas aku menyukai semua
efek kejutan di novel ini, rasanya sudah dipersiapkan dengan matang oleh
penulisnya. Hehehe …
Yang
bisa ku-highlight lagi dari novel Persona
ini adalah amanatnya. Bahwa kadang ada beberapa orang yang tidak bisa
menanggung beban hidup yang kelewat berat. Konsekuensi dari itu kadang menjadi
hal tak terduga yang bisa jadi pelajaran bagi banyak pihak. *ngomong apa sih
ini?*
Well,
novel ini aku rekomendasikan buat semuanya yang pengen baca novel tema
psikologi, lho lho lho, kok ujug-ujug ngomong ini? Yup, sorry telat ngomong
kalau novel ini emang ngebahas hal berbau psikologi. Hal macam apa? Makanya buruan
baca Persona! Gak bakal nyesel deh!
Hemm
.. aku juga mau bagi-bagi kutipan dahsyat dari novel Persona nih ..
“Tidak ada yang kuinginkan selain melihat Altair.” (hal. 222)
“Mungkin mereka benar dengan khawatir padamu. Mungkin aku memang jahat. Mungkin aku akan menjahatimu.” (hal. 229)
“Semuanya pasti akan berlalu. Suatu hari nanti kau akan tiba pada suatu titik di saat kau akan bangga pada dirimu yang hari ini. Jadi kuatlah!” (hal. 241)
“Kenapa dia pergi? Kenapa dia pergi saat aku jatuh cinta padanya?” (hal. 218)
![]() |
Me and Persona. |
Sudah lama banget penasaran dengan karya-karyanya Fakhrisina, tapi belum ada satu pun novelnya yg saya baca :D sekarang udah ada yang baru lagi ya? Jadi penasaran
BalasHapusHarus baca yang ini dulu mbak, coz yang ini beda dengan karya-karya Fakhrisina sebelumnya. Lebih dark, mencekam, sedih, penuh haru, :)
BalasHapusIni ada yang keduanya ga ya kira"? Endingnya si altairnya bangun
BalasHapuskayaknya gak ada Aliya .. sekarang Mbak Iis lagi garap novel baru, tokohnya Anna, katanya lebih kelam dari Persona, gak kebayanggg .. ckckc
BalasHapusKalo diliat konfliknya ada beberapa part yang hampir mirip drama korea its ok that love ya..
BalasHapusheemmm mungkin, aku baru sering nonton K-drama baru-baru ini aja, jadi gak tau K-drama apa hehe, but it's recommended :)
BalasHapus