Langsung ke konten utama

[Review] Ada Apa dengan Cinta? by Silvarani



Judul: Ada Apa dengan Cinta?
Penulis: Silvarani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 192 Halaman
Terbit: Maret, 2016

14 tahun setelah film Ada Apa dengan Cinta? ditayangkan, baru tahun ini buku adaptasinya diterbitkan. Judul buku tersebut serupa dengan filmnya yaitu Ada Apa dengan Cinta? Buku ini berkisah mengenai Cinta. Dia adalah gadis populer di sekolahnya. Kepopuleran Cinta disebabkan karena pribadi Cinta yang baik hati, ramah, dan terbuka. Dia adalah bagian dari tim mading sekolahnya. Cinta selalu memberikan kesempatan kepada hampir semua siswa di sekolahnya untuk bisa mengisi mading, sehingga Cinta difavoritkan banyak teman-temannya termasuk kakak kelas dan adik kelas. Bahkan sebagai gadis trendsetter, gaya sehari-hari Cinta di sekolah selalu ditiru, yaitu terutama gaya tatanan rambutnya, tergerai lurus dengan hiasaan bando.

Semua orang tahu kalau Cinta adalah pengagum puisi. Bahkan ia pun sering menulis puisi dan tentu saja selalu menang dalam perlombaan puisi yang diselenggarakan SMA-nya. Tak ayal, aneh rasanya ketika suatu hari Cinta gagal dalam lomba tersebut. Penyebabnya adalah Rangga. Ia mengalahkan Cinta. Akibatnya, Cinta sebagai anggota mading harus memuat profil Rangga di mading. Namun, tidak semudah itu karena Rangga berkepribadian dingin dan jarang bersosialisasi. Cinta sangat penasaran dengan Rangga. Terlebih keduanya adalah sama-sama pencinta puisi.

Novel ini meskipun adaptasi dari film fenomenal, namun cita rasanya bisa dinikmati berbagai kalangan. Silvarani sebagai penulisnya mampu menyamakan hampir seratus persen karya yang ditampilkan di medium film dan medium novel. Ada Apa dengan Cinta? versi novel masih mengandung unsur-unsur pesan yang bisa menginspirasi pembacanya. Meskipun novel ini remaja, amanatnya tidaklah sama sekali menjenuhkan apalagi menggurui. Sebut saja pesan mengenai nilai persahabatan yang tidak bisa disejajarkan dengan cinta. Karakter Cinta di novel ini merefleksikan pesan tersebut. Ketika ia mulai jatuh cinta pada Rangga dan mengabaikan interaksi dengan sahabat-sahabatnya, sebenarnya gadis itu seharusnya bisa menempatkan diri lebih baik. Ia harusnya bisa adil membagi waktu untuk sahabat-sahabatnya dan juga Rangga.

Melalui novel ini pula akan ada banyak hal-hal tentang pesan kehidupan lainnya. Salah satu tokoh sahabat Cinta, bernama Alya melakukan percobaan bunuh diri karena stres dengan pertengkaran yang selalu dilakukan orangtuanya. Cinta, sebagai sahabat Alya, tidak hadir di masa-masa tersulit Alya. Cinta malah sibuk dengan hubungannya bersama Rangga. Alhasil Cinta hampir saja kehilangan Alya. Untungnya, Alya tidak marah pada Cinta. Alya masih memberikan kepercayaan pada Cinta. Dari sini kita belajar mengenai sikap pendewasaan hidup, remaja kadang sulit mengelola emosinya.



Novel adaptasi film Ada Apa dengan Cinta? ini sangat-sangat sayang untuk dilewatkan. Karena kontennya bisa membuat pembaca bernostalgia dengan film Ada Apa dengan Cinta? yang merupakan prekuel film Ada Apa dengan Cinta? 2 yang kini meledak di pasaran. Novel ini memuat kisah yang manis sekaligus pesan yang dalam mengenai cinta serta persahabatan. Novel Ada Apa dengan Cinta sangat patut dibaca.[*]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)