Langsung ke konten utama

Ocean Breeze


Judul: Ocean Breeze
Penulis: Cepi R. Dini
Penerbit: Ice Cube
Penata Isi/Cover: Teguh T. E.
Editor: Katrine Gabby Kusuma
Terbit: Juni 2015
Tebal: 254 halaman
Harga: Rp48.000,-

Seumur hidup, Ocean hanya tinggal berdua dengan ibunya di Anchorage, Alaska, tanpa satu orang pun kerabat. Dan ketika ibunya meninggal dunia, Ocean sudah pasrah kalau harus tinggal di panti asuhan. Namun pengacaranya justru membawa kabar mengejutkan bahwa Ocean akan pindah ke Miami untuk tinggal dengan ayah kandungnya, Bryan Walker. Meskipun Brian orang yang baik hati dan penyayang, sulit bagi Ocean untuk menerima dan mengakui pria asing itu sebagai ayahnya. Apalagi Brian ternyata sudah berkeluarga dan istrinya tidak menunjukkan tanda-tanda kesediaan menerima Ocean. Mau tidak mau, Ocean harus beradaptasi dengan keluarga, teman-teman, dan lingkungan barunya. Jauh dari kampung halamannya yang nyaman. Jauh dari pusara sang ibu. Apakah Ocean akan sanggup?


Novel remaja karangan Cepi R. Dini bersampul jingga ini mengangkat tema keluarga. Lebih tepatnya bagaimana hubungan ayah dan putri remajanya bisa terjalin ketika selama ini mereka terpisah. Hangat. Itulah kata yang pantas diberikan untuk novel ini. Alurnya sungguh tidak berliku-liku, tetapi dari sanalah akan diangkat bagaimana usaha Bryan sang ayah yang selama ini jadi misteri bagi Ocean akan mengayominya di tempat baru. Pun Ocean, sebagai gadis muda dari Alaska, ia harus menyesuaikan diri dengan banyak hal di tempat baru.

Mengambil latar tempat di Miami Amerika, novel ini berusaha mengangkat realita pergaulan luar negeri yang mungkin saja bagi kita ‘asing’. Cross cultural understanding antar daerah di buku ini tidak terasa begitu kental, namun lewat tingkah laku Ocean kita akan tahu bahwa di luar negeri pun budaya setiap daerahnya berbeda-beda meskipun dalam satu negara. Beberapa scene yang menunjukkan hal itu adalah ketika Ocean yang berbeda namun menarik langsung menjadi buah bibir di sekolah dan ada pengkastaan grup populer dan tidak populer, juga ada mengenai budaya pesta remaja yang ketika diadakan sangat bebas karena remaja-remaja yang mengikuti acara tersebut meminum alkohol, menari sampai puas, dan kadang pesta tersebut mengundang tamu-tamu yang bahkan tidak dikenal oleh tuan rumah.

Emosinya sendiri sangat terasa di buku ini, ketika setiap tindak-tanduk Ocean yang berusaha memperjuangkan kepercayaan terhadap Bryan diuji tak henti-henti. Dari mulai perkara telat pulang setelah bermain di pet shop Julian McAllen, pesta keonaran yang tidak sengaja dibuat temannya Tarissa di rumah Ocean, dan mengenai kepergian Ocean yang diam-diam demi menghadiri konser. Sebenarnya masalah-masalah yang mematik kemudian hanyalah timbul akibat prasangka-prasangka antara Ocean dan Bryan Walker, ya bisa dibilang masalah komunikasi, tetapi semua jadi rumit karena baik Bryan maupun Ocean sama-sama keras kepala, see mentang-mentang mereka ayah dan anak ya jadinya gak bisa beda gitu karakternya? Hehe …

Tokoh-tokoh yang turut menggulirkan alur di novel ini pun ada Miranda istri Bryan yang sebenarnya bukan sosok ibu tiri macam ibunya bawang merah bawang putih, tetapi kata-katanya kadang terasa pedas di teling Ocean, bahkan ia turut menyulut konflik di klimaks novel ini. Juga ada Julian McAllen, sahabat Ocean yang penampilannya nerd ketika di sekolah padahal dia sebenarnya menarik sekali kalau saja penampilannya tidak sengaja dia samarkan, toh dia pun seorang altet surfing internasional dan sabuk karatenya telah hitam. Ia memutuskan sesuatu yang Ocean anggap penghinaan tetapi sangat berguna di resolusi konflik novel ini. Sayang sekali scene-scene antara Julian dan Ocean tidak diperbanyak, padahal bisa jadi akan menjadi bumbu sedap yang akan terasa mantap jika hal itu diterapkan di novel ini.

Intinya novel Ocean Breeze akan membawa para pembacanya lewat kisah yang terasa manis tetapi tak berlebihan. Ocean Breeze seakan hadir sebagai alternatif novel remaja yang biasanya mengangkat percintaan, namun ia bisa terasa legit meskipun tema yang merangkum seluruh ceritanya mengenai kisah keluarga yang coba untuk berdiri untuk menutup masa lalu yang kelam yang tentu tak akan bisa sembuh jika tak kunjung terobati. Amanat paling utamanya adalah setiap orang punya kesempatan untuk bisa menjalin hubungan baik dengan orang yang baru ia kenal, terlebih jika sudah ada hubungan darah, ikatan batin akan berperan di sana. Karena keluarga adalah salah satu hal yang membuat kita ‘hidup’ di dunia.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)