Langsung ke konten utama

Ulasan Novel Bad Boy (aliaZalea)


JUDUL: BAD BOY
PENGARANG: ALIAZALEA
PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TERBIT: CETAKAN PERTAMA, 2019
SAMPUL: MARTIN DIMA
HARGA: RP99.000
EDITOR: HARRISKA ADIATI
PENYELARAS AKSARA: CLAUDIA VON NASUTION
TEBAL: 336 HALAMAN


Blurb

Namaku Ziva, tapi baginya, aku adalah Princess. Aku mencintainya sejak umurku delapan belas tahun. Dia cinta pertamaku dan aku cinta pertamanya. Kami soulmate bahkan sebelum kami mengerti arti kata itu. Seharusnya cerita kami berakhir dengan happy ending, namun itu hanya impian belaka.

Namaku Adam, tapi dia selalu memanggilku dengan nama lain dan aku tidak keberatan, karena dia adalah cinta matiku. Aku tidak bisa hidup tanpanya, tapi sepertinya itulah yang harus kulakukan, karena setelah apa yang aku perbuat, dia bukanlah milikku lagi.


Review Bad Boy (aliaZalea)

Pentagon series kembali lagi. Bad Boy ini novel ketiga setelah yang pertama berjudul Boy Toy yang menceritakan Taran dan Lea, plus yang kedua The Wanker yang menceritakan Nico dan Lu. Sedangkan, di novel ketiga ini menceritakan Adam dan Ziva. Setiap novel berdiri sendiri, jadi jangan khawatir jika kamu tidak membacanya secara berurutan.

Menurutku, novel ini mampu menyampaikan pesan bahwa rasa saling percaya adalah hal yang sangat penting dalam menjalin hubungan.

Seperti yang terjadi pada tokoh utamanya, Adam yang dikenal pendiam dan hampir dingin. Ia mengalami masalah terkait kepercayaan pada Zi sehingga membuat hubungannya retak padahal saat itu mereka sudah bertunangan.

Seharusnya sebagai pasangan harus membuat rasa percaya menjadi hal penting satu sama lain. Adam tidak melakukannya sehingga membuat Zi kecewa. Pada akhirnya pertunangan dibatalkan, bagaimana akhirnya? Apakah Adam bisa membuat Zi berpaling kepadanya sekali lagi? Soalnya Adam masih cinta berat dengan Zi.

Ya memang, rasa percaya memang barang mahal terlebih saat menjalin hubungan dengan pasangan yang akan hidup dengan kita dalam waktu lama. Maka, taruhlah percaya di atas segalanya, tak ada yang ditutup-tutupi terutama masalah besar. Padahal Adam bisa memberikan kepercayaan pada Zi sebelumnya ketika cewek itu hendak melanjutkan studinya di luar negeri, tapi hal lain yang lebih penting Adam tak berikan rasa percayanya pada Zi, sehingga membuat konflik yang gencar di novel ini.

Dari segi teknis, kamu sebagai pembaca akan menemukan dua bagian cerita yang sangat kontras di novel anyar aliaZalea ini. Setengah buku menceritakan Zi dan Adam saat remaja dengan kisah yang banyak peresensi buku di goodreads bilang manis. Kalau menurutku sih biasa aja, maksudnya banyak cerita lain yang lebih manis. Kisah Adam dan Zi saat remaja menurutku sih agak membosankan karena seperti cerita-cerita remaja lain yang diisi cinta-cintaan melulu dari mulai pedekate dengan sebelumnya berantem, lalu nembak, pacaran, dan sebagainya. Biasa aja lah menurutku ya. Gak tau menurutmu gimana nanti pas baca.

Baru kisah pas mereka lebih dewasa lebih apik. Seperti yang aku bilang sebelum-sebelumnya. Sebenarnya akar dari permasalahan itu hanya komunikasi yang enggak bagus pas mereka ldr sih. Entahlah menurutku itu sama seperti novel-novel aliaZalea lain di series ini. Mengingatkanku akan konflik Nico Lu dan Taran Lea. 

Novel ini bisa jadi bacaan bagus saat kamu bosan. Tapi, jangan berekspektasi lebih karena enggak banyak kejutan di dalamnya kecuali bagian 20 halaman terakhirnya, ada plot twist yang lumayan membuatku berubah pikiran dari pengen ngasih nilai novel ini dua bintang jadi tiga bintang.[]

Komentar

  1. Aku belum baca novel ini. Kalau Boy Toy kayaknya udah pernah aku baca sih. Duh, jadi pengen baca novel ini juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. buruan mbak dibaca, hehe.... meskipun menurutk ceritanya kurang seruu, enggak sekeren novel novel aliaZalea yang lainnn

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)