Langsung ke konten utama

Review Never Have I Ever Season 2 (Sebuah Ulasan Singkat)



Sumber gambar: http://www.impawards.com/tv/never_have_i_ever_ver2_xlg.html

Menonton series ini sejak tahun lalu, sejak season satunya, Never Have I Ever ini  sungguh-sungguh lucu. Awalnya bercerita tentang gadis keturunan India yang perannya sebagai nerd beserta teman-temannya yang juga nerd. Menjalani kehidupan di college dan tentu saja dia sangat-sangat naïf alias belum melakukan banyak hal-hal yang dialami oleh remaja-remaja lain seusianya di Amerika sana.

Di season satu, dia sangat-sangat ingin memiliki pacar, mengalami pacaran, dan tentu saja mungkin seks. Tapi banyak hal lain yang sebenarnya dibahas karena series ini berkisah tentang bagaimana cara dia menanggulangi masalahnya sendiri yang lebih kompleks, lebih dramatis, dan tentu saja penuh pesan-pesan yang tak disampaikan dengan menggurui, malah terkesan comical karena memang begitu.

Namanya Devi. Di season dua, dramanya dimulai saat dua orang cowok mencintainya dan ingin menjadi pacarnya. Namun, Devi memilih jalan terjal dan mendebarkan untuk menyelesaikan masalah itu, di Never Have I Ever season dua ini dia sungguh bermain api dengan berpacaran sekaligus dengan dua orang cowok yang naksir kepadanya. Bagaimana cara Devi melakukan itu? Sementara masalah dengan dirinya sendiri pun belum selesai dan belum berakhir.

Lucu. Itulah kesanku saat menyelesaikan Never Have I Ever season dua itu. Masih konyol dengan lebih liar diceritakan disetiap plot-plotnya. Devi tidak hanya akan berkutat ke bagaimana dia terjerat dengan ulahnya sendiri, tetapi bagaimana cara dia berdamai dengan dirinya sendiri.

Di Never Have I Ever season dua ini, Devi juga akan bertemu Aneesa alias gadis India lain di sekolahnya. Devi harus berusaha untuk tidak iri dengan Aneesa yang super easygoing. Juga Devi pun harus terus berkompromi dengan ibunya sendiri perihal masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Betapa kompleksnya Devi, meskipun dia superpintar, sebaliknya dalam menangani masalah dalam hidupnya dia selalu berperilaku minus.

Menonton series ini harus siap-siap untuk tak hanya olahraga perut dengan tawa tak henti-henti, penonton pun dipaksa siap mental karena akan tersedih-sedih. Kisah Devi tidak hanya sekedar seperti itu, banyak diceritakan hal-hal mendalam yang sungguh bisa membuat penonton bersimpati. Overall, 8/10, recommended banget![]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)