Judul : Dia, Tanpa Aku
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Teenlit
Harga : Rp.52.000
Tebal: 280 Halaman
Sampul: Orkha Creative
Terbit: Cetakan 14, Juni 2017
Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.
Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula. Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.
Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.
Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.
"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian "kembali"!
Review
Membaca novel ini tanpa ekspektasi apa-apa. Melihat nama besar penulisnya, enggak berpengaruh sama sekali sih karena ini bukan karya terpopuler dari Esti Kinasih. Of course, Jingga dan Senja ya. Kalo Dia, Tanpa Aku ini bukan karya terpopulernya. Meskipun begitu dari data buku bisa diketahui kalo novel ini cukup laris. Sayangnya aku kurang bisa menikmati ceritanya.
Menurutku ceritanya kurang fokus. Awalnya menceritakan Ronald dengan perjuangannya mendekati Citra bahkan hingga berbulan-bulan yang akhirnya gagal karena kecelakaan. Lalu, cerita bergulir tentang adik Ronald bernama Reinald yang satu kelas dan menjadi teman Citra.
Selanjutnya cerita bergulir tentang Reinald dan Citra yang terus menerus bertengkar dan kemudian suasana berubah alias Reinald jatuh cinta pada Citra lalu hal itu membuat Ronald "kembali".
Ternyata bagian blurb di belakang buku hampir diceritakan bahkan hampir 200 halaman buku ini membuatku yang membacanya merasa bosan karena memang seperti yang aku duga ceritanya bakal seperti itu. Saat aku membaca sampai akhir, ternyata plot twist yang disajikan tidak sesuai dugaanku sehingga aku mengeryitkan dahi berkali-kali. Endingnya kurang masuk akal meskipun hal itu ada kemungkinan terjadi di dunia nyata. Namun, entahlah mungkin editor saat itu menerima kisah ini ya memang begitu, menurutku ada resolusi yang lebih baik. Hemmm apa karena nama besar penulisnnya ya jadi terima-terima saja dengan akhir cerita novelnya yang seperti itu. Memang mengejutkan, hanya saja bagiku kurang memuaskan. Terkesan dipaksakan.
Meskipun begitu gaya bercerita di novel ini asyik. Mungkin karena hal itu juga jadi banyak yang menyukai Esti Kinasih kali ya. Juga ia menyisipkan pesan bahwa seharusnya memang berjuang mendapatkan cinta seseorang harus maksimal. Juga tentang rasa menghormati dan menyayangi saudara, teman, akh banyak.
Di luar itu semua aku masih kurang bisa puas. Berharap akhir ceritanya tidak seperti itu.[]
🌟/5
Komentar
Posting Komentar