Langsung ke konten utama

Ulasan Novel Second Chance (Flara Deviana)

JUDUL: SECOND CHANCE
PENULIS: FLARA DEVIANA
PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TEBAL: 296 HALAMAN
TERBIT: CETAKAN KESATU, MARET 2020
PENYUNTING: RUTH PRISCILIA ANGELINA
PENYELIA NASKAH: VANIA ADINDA
PENATA LETAK: BAYU DEDEN PRIANA
SAMPUL: SUKUTANGAN
HARGA: RP65.000

Blurb

Kehidupan Flavia diisi utang tak berujung, kerja dari pagi ketemu pagi. Tiba-tiba dia mendapatkan kesempatan melunasi semua itu ketika ditawari pekerjaan bergaji besar yang tugasnya cuma menjadi pengasuh sepasang anak kembar. Masalahnya, majikan Flavia adalah duda bertato umur 28, berparas dingin, dan galak pada anak-anaknya sendiri. Ketimbang jadi pengacara, majikannya itu lebih cocok jadi mafia.

Raynaldi tidak merasa damai di kantor, apalagi di rumah dengan anak-anaknya yang sering menangis dan buat ulah. Setiap hari dia menghadapi predikat pernah hamilin anak orang, suami yang gagal, dan ayah yang payah. Tiba-tiba datang pengasuh baru sok tahu bernama Flavia, yang belum apa-apa sudah bikin banyak aturan tentang bagaimana Ray harus memperlakukan anak-anak.

Flavia mulai menjamah banyak wilayah berbahaya dalam hidup Ray dan bikin cowok itu hampir sinting. Tapi, sialan, tampaknya Ray jatuh cinta pada cewek sok ngatur ini.

Review Novel Second Chance (Flara Deviana)

Apa yang membuatmu sulit untuk melangkah ke masa depan? Salah satunya adalah karena kamu masih terkungkung di masa lalu. Hal itu yang membuat batu sandungan untuk melangkah.

Seperti dua tokoh utama dalam novel Flara Deviana ini. Dalam Second Chance, kamu akan menemui Flavia (seorang guru di playgrup sekaligus pengasuh di sebuah baby day care) dan Ray (seorang pengacara yang bekerja di firma milik keluarganya). Keduanya dipertemukan takdir yang tidak pernah kebetulan hadir dalam hidup mereka.

Setidaknya beberapa pesan coba disampaikan dalam novel debut Flara Deviana di penerbit Gramedia Pustaka Utama ini.

Hal yang pertama disinggung adalah tentang tanggung jawab. Hal ini penting terutama setelah kamu menginjak usia dewasa. Semakin tua, maka beban yang kamu pikul akan semakin berat. Maka berusahalah untuk tetap semangat dan mungkin jangan membuat dirimu terlalu terkuras dari segi energi, psikologi. Tapi memang bukan hal mudah ya.

Seperti Flavia dalam novel ini, dia harus kerja di banyak bidang seperti mengajar les setelah kerja di baby day care. Ia juga harus menjadi sales, dan sebagainya. Memang Flavia dituntut mendapatkan uang banyak karena dia menanggung hutang ibunya. Maka, dia pun mempertimbangkan usul temannya, Fidela untuk bekerja di Ray dengan gaji 20 juta per bulan, memang terkesan tak masuk akal, tapi namanya juga novel, mencoba untul menyihir pembaca. Namun, patut dipercaya juga melihat keluarga Ray yang sekelas mirip seperti Hotman Paris, kaya raya. Terlebih Ray yang kelimpungan mengurus kedua anak kembarnya, Okan dan Olin. Ya, Ray juga memiliki tanggung jawab pada mereka, tapi hampir saja ia lepas tanggung jawab itu jika saja ia masih kerepotan mengurus mereka saat tak kunjung menemukan pengasuh yang tepat. Akhirnya, Flavialah si pengasuh yang mampu menangani mereka.

Hal kedua seperti disinggung dalam paragraf pertama review. Tentang rasa bebas melangkah alias tidak dihantui masa lalu saat menjalani hidup. Laju hidup itu ke depan, maka bebaskanlah dirimu. Jangan mau digerogoti masa lalu kalau hanya akan membuatmu terjebak terus-menerus. Flavia dalam novel ini menunjukkan kegigihannya bahwa ia bisa terus melangkah ke masa depan meskipun memiliki masa lalu begitu getir dan pilu.

Berbeda dengan Flavia, Ray sangat tidak bisa move on. Akibatnya, dalam novel ini hal itu membuat percikan konflik yang sangat memanas terus sampai ke akhir. Salah satu hal seru yang membuat novel ini enak dibaca.

Secara teknis, aku seperti tidak menemukan celah di novel ini. Semua aspek yang membangun berdirinya novel sungguh sangat padu. Malah banyak hal tak terduga yang berujung manis menurutku. Seperti chemistry Flavia dan Ray yang begitu terasa, chemistry Flavia dengan anak-anak Ray (Okan dan Olin) juga natural sekali. Juga konflik yang seru, bukan hanya tentang hubungan Ray dan Flavia, tapi bagaimana Ray menghadapi keluarganya juga yang merupakan salah satu konflik penting di novel ini. 

Novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca di waktu luang. Pesan dalam novelnya sungguh terasa dengan balutan konflik yang maksimal dan chemistry antar tokohnya yang bikin roller coaster perasaan, ya naik turun lah antara suka dan benci sama karakter-karakternya, pada akhirnya berujung manis, membuatku tak sungkan memberikannya empat bintang di situs Goodreads.[]

Komentar

  1. Kalau ngomongin lini metropop, pasti konfliknya berpusat pada kehidupan orang yang dewasa. Misalnya mengenai tanggung jawab. Saya termasuk yang menyukai lini ini karena seperti melakukan pembelajaran kedewasaan dari tokoh-tokohnya.

    Tapi di ulasan di atas, tampaknya Ray bukan pria yang bapakable ya. Padahal dia kadung sudah memiliki anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya emang Ray gak kebapakan sama sekali terhadap anak anaknya, tapi dia punya alasan yang sangat kuat di balik hal itu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)