Langsung ke konten utama

Review Misteri Harta Berdarah (Yovita Siswati)


Judul: Misteri Harta Berdarah
Penulis: Yovita Siswati
Terbit: Oktober, 2019
Tebal: 175 Halaman
Editor: Pradikha Bestari, Aprilia Ramadhani
Penerbit: Kiddo (Imprint KPG)
Genre: Novel Anak (Petualangan dan Misteri)


Blurb
“Tolong! Tolong!” pekik Mbah Midi saat sesosok besar menjambret tas kumalnya.

Bagas dan dua sepupunya, Galuh dan Damar, segera datang membantu Mbah Midi.

Tak disangka Mbah Midi yang sudah sakit-sakitan itu membawa rahasia harta berdarah yang diincar para penjahat.

Petunjuk yang mereka miliki hanya saputangan berinisial dan puisi aneh, tetapi mereka harus cepat memecahkan teka-teki rahasia itu sebelum para penjahat mendahului mereka!


Review

Novel ini adalah bagian dari seri misteri favorit. Novel ini adalah novel ke 18 dari seri itu. Aku mengikutinya, beberapa belum aku baca. Setiap novel memiliki cerita sendiri sehingga tidak apa-apa jika dibaca tidak berurutan.

Aku menyukai cerita yang dibangun Bu Yovita Siswati kali ini. Ceritanya memuat kisah dua romusa yang hendak menjalin silaturahmi kembali. Lalu apa kaitannya dengan blurb? Seperti tidak ada koneksi bukan?

Jadi Bagas, Galuh, dan Damar nantinya akan menelusuri misteri yang dibawa oleh Mbah Midi. Dia mantan romusa yang ingin bertemu kembali dengan temannya karena akan menyampaikan sebuah teka-teki untuk memecahkan keberadaan harta berdarah. Usaha mereka akan mendapatkan perlawanan dari sosok-sosok misterius di antaranya si Kemeja Hawai, si Masker Tengkorak, dan si Jaket Hitam.

Suka banget dengan novel ini karena memiliki muatan sejarah yang disampaikan bukan sebagai tempelan tetapi memang sebagai inti cerita. Berhubung harta berdarah berasal dari masa lalu, maka banyak diceritakan sejarah yang terjadi di bagian Banten Selatan. Rangkasbitung sebagai ibukota kabupaten Lebak Banten pun menjadi sentral latar cerita yang mendebarkan ini. 

Alur cerita yang dibawakan oleh penulisnya sebenernya hampir mirip dengan beberapa cerita di novel-novel sejenis yang pernah dia buat. Alur cerita akan berjalan seperti tokoh-tokoh menemukan misteri, lalu mencoba menelusuri, mereka akan dijegal sosok-sosok villain, beberapa tokoh latar belakangnya misterius, dan beberapa kejutan yang hampir mirip dengan buku-buku sebelumnya.

Bagi pembaca dewasa mungkin bisa dengan mudah menebak dan memiliki prediksi yang tepat barangkali. Namun, bagus banget buat pembaca anak yang jadi sasaran novel ini. Karena plotnya penuh kejutan tak terduga yang akan membuat mereka terpana.

Untuk konten sejarah dan sebagainya yang diceritakan dan menjadi jiwa di novel ini, patut diapresiasi sekali sih soalnya seperti yang aku bilang memang semuanya terasa mengalir dan tetap tepat sasaran saja.

Aku sangat suka terutama terkait misteri harta itu yang ada hubungannya dengan eksistensi Multatuli di Banten. Aku terkejut saja sih ketika penulis bisa saja mengaitkan plot cerita yang berjalan dengan bagaimana Multatuli bersikap saat itu. Aku juga baru tahu kalau Multatuli hanya bekerja tiga bulan saja di Hindia Belanda. Tahu kali ya dia ga bisa berbuat banyak untuk menolong pribumi yang saat itu dijajah Belanda, jadi memutuskan kembali ke negaranya.

Novel ini dengan banyak konten sejarah yang dihubungkan dengan plot misterinya yang apik mampu menghibur pembaca sekaligus memberi inspirasi hiburan yang sangat-sangat mengasyikkan, bukan hanya bagi pembaca anak tetapi juga untuk para pembaca dewasa.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)