Langsung ke konten utama

Review Mahardikans by Resti Dahlan, “Sekelumit Kisah dari SMA Mahardika”


Judul: Mahardikans
Penulis: Resti Dahlan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Editor: Asti
Penyelaras akhir: Tri Saputra Sakti
Desain sampul: Robby Garcia
Tebal: 280 Halaman
Terbit: April, 2017

Mahardikans adalah sebutan untuk anak-anak SMA Mahardika, sebuah sekolah elit di Jakarta. Meskipun SMA swasta, kualitas sekolah ini patut diperhitungkan. Tak ayal, siswa-siswanya pun berprestasi. Saat Kekey tahu ia diterima di sekolah ini, ia sangat senang. Namun rasa bahagianya hanya seumur jagung karena ia harus satu sekolah dengan Elgo, alias musuh bebuyutannya.

Bagaimana hari-hari Kekey selanjutnya? Apakah ia bisa melewati hari-hari penuh  kejutan di SMA barunya? Terlebih ia harus terseret pada arus permusuhan antara kubu IIS dan MIA di sekolah tersebut.

Membaca Mahardikans, saya merasa sangat puas. Cerita di dalamnya sungguh seru. Tidak terlalu kental aroma romance-nya, tetapi cerita remaja satu ini penuh dengan adegan-adegan yang unik. Sang penulis seperti tidak ingin cerita remajanya ini hanya ‘sebegitu sahaja’ guys, banyak hal-hal yang saya pikir akan membuat pembaca betah saat membacanya.

Ceritanya sih seputar kehidupan Kekey sebagai Mahardikans (sebutan untuk siswa SMA Mahardika), karena ia memiliki ikatan dengan Elgo, sang ketua OSIS yang juga pentolan kubu MIA di SMA Mahardika, Kekey mau-tidak-mau harus patuh dan tunduk padanya. Kekey merasa tidak terima tentu saja, hak asasinya untuk bersosialisasi seperti terenggut. Apalagi ia dekat dengan Arky, sang kakak kelas superramah yang di hari-hari awal Kekey di sekolah begitu membantu. Juga Zammar, sang kakak kelas yang ternyata idolanya. Siapa sangka kedua cowok populer itu dari IIS, maka Elgo tidak tinggal diam untuk membatasi Kekey berinteraksi dengan musuh anak-anak MIA itu.

Hal yang bisa pembaca dapatkan saat membaca Mahardikans adalah bahwa hidup manusia memang penuh kejutan-kejutan kebaikan. Ya, saya tidak bisa memberitahu lebih jauh sih maksudnya gimana. Jatuhnya, takut spoiler. Namun, dijamin deh kisah Mahardikans ini sangat-sangat-dekat dengan kehidupan remaja. Bagi kamu, para remaja, boleh nih dikoleksi novel ini, karena saya pikir amanatnya akan mengajak kamu semua untuk berperilaku lurus dan gak semena-mena pada orang lain, karena kadang rasa benci bisa berakibat buruk suatu hari nanti lho!

“Gue punya aturan baru. Berlaku buat semua anak di sekolah ini, termasuk junior. Siapa pun yang nantangin anak MIA, apalagi kalau dia berkomplot sama anak IIS, lebih-lebih lagi sama kalian bertiga, gue anggap anak itu yang ngajak ribut.” [146/280]

Menurut saya beberapa kelebihan novel ini adalah:
1.    Gaya penceritaan penulisnya yang sangat mengalir, ini sangat berpotensi membuat pembaca betah untuk menghatamkan novel ini dalam waktu singkat saja, hehehe…

2.     Ceritanya yang seru abis dari segi plot dan konfliknya tentu saja. Hal ini bener-bener deh, penulis bisa sangat jeli merangkai cerita seperti ini di mana kan cerita remaja udah bejibun banget, so penulis menurut saya berhasil menyuguhkan cerita yang segarrr…

3.     Tokoh-tokohnya yang kuat membuat gerak cerita yang fleksibel, entah kenapa rasanya asik saat membaca tulisan berisi tokoh-tokoh yang gak sekadar memberi warna cerita, tetapi membuat jalan cerita menjadi superdahsyat…

Itu saja sih menurut saya opini tentang novel ini. Eits, ada juga sih kekurangannya. Menurut saya sih cuma satu, yaitu gak ada keterangan ‘apa yang mengakibatkan kubu MIA dan IIS menjadi musuh bebuyutan sampe segitunya?’. Selebihnya oke, saya rekomendasikan untuk kamu baca guys, soalnya novel ini top markotop banget! J J J J J


“Gue sakit El, gue sakit bukan karena kebohongan lo selama ini nyakitin gue, … tapi karena kebohongan itu nyakitin lo!” [226/280]

Komentar

  1. Udah masuk wishlist, smoga uangnya cpt terkumpul buat beli novel ini *_<
    Terima kasih, reviewnya semakin memantapkan tekad...

    BalasHapus
  2. Wah iya Desita, sama-sama yahhh thankss for reading my review ��

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)