Langsung ke konten utama

Resensi Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

SOME KIND OF WONDERFUL
Winna Efendi
Gramedia Pustaka Utama
360 Halaman
Januari, 2017
Disunting oleh Hetih Rusli
Sampul oleh Sofiani

Liam Kendrick adalah seorang selebriti chef yang populer. Dia merintis karirnya di Sydney dari bawah meskipun dengan bantuan koneksi ibunya. Ia pergi meninggalkan Indonesia dengan dalih ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa berhasil. Padahal ia mencoba menghindari cintanya yang bertepuk sebelah tangan dengan sahabat semasa kecilnya yang telah akrab hingga remaja. Sayang, sang gadis pujaan lebih memilih adik tiri Liam yang ambisius.

Rory Handitama memendam impiannya sebagai pemusik. Kini, ia bekerja sebagai salah satu kru acara televisi untuk anak-anak. Demi membayar sewa apartemen kecilnya di Sydney, ia harus rela mengambil pekerjaan sambilan sebagai peracik kopi di warung kopi temannya di kota itu. Setiap hari Rory berusaha menyibukkan diri, meskipun ia hidup dalam kegamangan. Karena sebuah insiden, suami dan putra tercintanya meninggalkan Rory untuk selamanya.

Keduanya bertemu dan saling menemukan kesedihan dalam diri masing-masing. Meskipun kehadiran Liam belum bisa menggantikan sosok-sosok penting dalam hidup Rory, mereka bisa berkomunikasi dengan baik dan saling menyembuhkan. Hingga tiba saatnya seseorang dari masa lalu mengunjungi Liam. Apakah hatinya sudah berpaling kepada Rory seorang? Atau Rory diam-diam belum bisa meyakinkan Liam bahwa ia pantas dicintai?

Membaca novel ini, pembaca akan terlena dengan kisah manisnya. Meskipun pada sebagian kisahnya, pembaca akan turut terperosok kehidupan muram tokoh-tokohnya. Terutama pada kisah Rory yang begitu tragis. Rory memutuskan tali persaudaraan dengan keluarganya di Bandung. Semua demi cintanya pada seorang lelaki. Namun sayang, saat kehidupannya berada pada titik paling bahagia, ia harus terlempar pada kehidupan yang begitu gelap. Kehadiran Liam yang menghiburnya bisa membuka mata pembaca bahwa pada saat-saat genting kehidupan, Sang Pencipta selalu menghadirkan sosok-sosok yang tidak terduga. Seperti halnya Liam dalam novel ini, keceriaan Rory tumbuh pelan-pelan karenanya. Maka dari itu, hidup perlu disyukuri.

Sementara kisah cintanya sendiri dibuat sedemikian rumit dan mampu membuat pikiran dan hati pembaca mencelus. Terutama saat Wendy alias teman masa kecil Liam mencoba mengonfirmasi kehidupan Liam dan perasaan Liam padanya. Hal itu sungguh sangat menarik dikulik dalam novel ini. Karena eksistensi kisah cinta segitiga selalu membawa efek dramatis bagi pembaca. Terutama jika perasaan-perasaan para tokohnya belum tersampaikan secara jelas.


Membaca kisah dalam novel ini akan menyadarkan pembaca bahwa bukan hal bijak terus berdiam diri dalam duka. Karena semesta secara sadar selalu berusaha menghadirkan manusia-manusia luar biasa dalam hidup kita demi membuat kehidupan kembali pada rel yang semestinya. Kisah Rory dan Liam dalam novel ini bisa saja sama dengan yang dialami pembaca, maka buku ini pantas sekali dibaca kala senggang. Terutama dalam keadaan hati tengah galau.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)