Langsung ke konten utama

Resensi Lelah Dengan Drama by Aron Ashab



Judul Buku: Lelah Dengan Drama
Pengarang: Aron Ashab
Penerbit: Mizan Pustaka
Tebal: 136 Halaman
Terbit: Cetakan I, Januari 2017
Editor: Zahra Haifa
Sampul: Ashila

Lelah Dengan Drama adalah buku pertama Aron Ashab yang bergenre motivasi. Buku ini dituturkan dengan gaya bahasa yang sangat mudah dipahami dikarenakan target pembacanya adalah remaja. Buku ini memiliki konten yang bersangkut paut dengan kehidupan remaja. Aron sebagai penulis buku ini membahas berbagai motivasi yang akan menggugah perasaan-perasaan pembaca. Buku ini pun dilengkapi dengan grafik-grafik yang tidak akan membuat pembaca bosan. Buku motivasi ini pun tidak begitu tebal sehingga bisa dibaca sekali duduk.

Aron membahas berbagai aspek remaja dalam buku ini. Pertama adalah tentang karakter diri sendiri yang harus unggul. Karakter unggul menurutnya adalah yang bisa memprioritaskan kelebihan diri sendiri secara maksimal. Aron telah membuktikannya sebagai seorang artis pendatang. Ia sukses di situs Youtube sebagai performer yang menghibur sehingga dunia hiburan tertarik untuk mengikutsertakannya berkarir di sana. Aron berhasil pada debut karirnya.

Hal yang kedua adalah mengenai keluarga. Betapa keluarga adalah salah satu yang memengaruhi kehidupan kita. Keluarga akan selalu ada saat kita di bawah ataupun saat kita di atas. Keluarga adalah penopang yang mampu membuat kita tetap tegar berdiri di atas dunia yang fana, begitulah menurut Aron. Meskipun konflik-konflik atau dalam bahasa Aron adalah drama sering terjadi pada keluarga, kita sebagai remaja patut belajar dari hal-hal itu. Karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari sana, terlebih tentang hal-hal yang bermanfaat bagi kedewasaan.

Yang terakhir dibahas dalam buku ini adalah tentang pergaulan. Bahwa hal itu yang akan memengaruhi kita sepanjang hidup. Jika remaja salah memilih pergaulan, maka sudah seharusnya ia sadar darinya. Menurut Aron sendiri, hal ini akan berdampak buruk jika remaja tak bisa menanggulanginya, dan akan berdampak baik jika remaja mampu mengubahnya ke arah-arah yang baik. Aron memberikan contoh ketika sekolah ia menjadi objek bully. Ia mampu melewatinya karena ia sadar bahwa jika terus terkekang bully, ia hanya akan menjadi remaja yang lemah. Maka, Aron pun giat mencari pergaulan yang sesuai dan mampu memberi manfaat.

Buku ini dirancang dengan tema yang begitu dekat dengan remaja. Maka, pembaca-pembaca remaja patut memilikinya dan menjadikannya sebagai salah satu patokan dalam bertindak. Karena masa remaja merupakan salah satu masa terkritis dalam hidup, pada saat itu manusia dituntut untuk menentukan ke mana arah yang akan dia tuju sepanjanng hidupnya.


Intinya, buku ini layak untuk dikoleksi karena berbagai kelebihannya akan menjadikan pembaca menjadi generasi yang sangat-sangat loyal terhadap kebaikan maupun hal-hal positif yang bermanfaat. Pembaca remaja akan mendapatkan banyak hikmah yang mampu menginspirasi saat mereka membaca buku pertama karya Aron Ashab ini.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)