Langsung ke konten utama

[Review] Sylvia’s Letters by Miranda Malonka



Judul: Sylvia’s Letters
Penerbit: GPU
Penulis: Miranda Malonka
Terbit: Cetakan Pertama, April 2015
Tebal: 200 halaman

    Sylvia adalah gadis enam belas tahun yang memiliki bakat di bidang melukis. Lukisan-lukisan buah tangannya sangatlah memukau dan bisa menjadikan dia seorang seniman muda yang berprestasi di tingkat nasinonal. Dia memiliki sahabat bernama Scarlet yang ia sering ajak bicara banyak hal di galeri tempat les lukis. Sedangkan dua sahabat dekatnya di sekolah adalah Layla yang hobi mengomentarinya, dan Andy seorang cowok yang sering mengeluh karena perempuan idamannya tak pernah membalas cintanya. Di luar itu semua, Sylvia memiliki satu pertanyaan penting di masa remajanya, untuk apakah sebenarnya dia hidup jika obsesinya untuk tampil cantik tak pernah terwujud? Dan cintanya kepada Anggara apakah terbalas?

   Buku ini bergenre dewasa muda yang dikisahkan dari seorang penderita anoreksia nervosa. Menurut buku ini sendiri, kelainan tersebut menuntut penderitanya untuk selalu ingin tampil kurus meskipun dia sudah memiliki badan yang tidak gemuk, ditambah kelainan ini benar-benar menguras energi penderitanya karena setiap kali makan, ia akan otomatis memuntahkan makanan dan minuman yang telah ia masukkan ke perutnya. Buku ini benar-benar bertema gelap meskipun karakter-karakternya adalah remaja. Buku ini pun mengangkat isu-isu miris lain seputar remaja, salah satunya mengenai kehamilan di luar nikah yang terjadi pada adik Scarlet yang jujur saja hal tersebut membuat Scarlet depresi hingga pikirannya terganggu dan sempat dibawa ke rumah sakit jiwa.
    Buku ini pun tak lupa mengangkat kisah persahabatan yang hangat antara Layla, Andy, dan tokoh utama Sylvia. Meskipun mereka berkarakter kontras, namun mereka selalu kompak untuk membantu satu sama lain, menyadarkan kekurangan-kekurangan sahabatnya yang bisa diminamalisir. Lebih jauh lagi buku ini membahas kisah cinta yang sejujurnya romantis antara Sylvia dan Gara. Kedekatan mereka bukanlah disatukan lewat adegan-adegan manis, melainkan mereka ditampilkan selalu mengalami kedekatan lewat kejadian-kejadian ajaib, seperti saat Sylvia harus satu meja dengan Gara yang saat itu mendapat remedial ulangan Sejarah, juga saat Sylvia Gara mencoba bolos dari sekolah karena telat, dan saat mereka sama-sama mengunjungi sirkus yang mana memeras hati mereka karena melihat nasib-nasib hewan sirkus yang memprihatinkan.
    Buku ini hadir sebagai alternatif kisah remaja yang biasanya ringan-ringan saja, tetapi buku ini mengangkat hal-hal luar biasa lewat sudut pandang Slyvia. Buku ini berisi surat-surat Sylvia yang sengaja ia tulis dengan sepenuh hati dan kadang sarkastis, meskipun modelnya epistolary (kumpulan surat) buku ini tetap bisa menampilkan unsur-unsur novel dengan lengkap. Sekali lagi, novel Sylvia’s Letters bermuatan banyak hal yang menakjubkan yang sengaja penulisnya racik untuk pembacanya.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)