Langsung ke konten utama

Angan



Penulis: Sophie maya
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 288 hlm
Penerbit: Bukuné
ISBN: 602-220-071-7

Blurb
Ada yang berdegup-degup di hatiku, ini cinta. Aku tahu. Tapi, kenapa kau menatapku heran, tak ada yang salah bukan jika gadis remaja jatuh cinta?
Kadang, kita tak bisa memilih rasa asin dan manis karena keduanya telah tercampur dalam satu ramuan rasa. Namun, aku bisa memilih cinta di antara segala rasa yang ada.
Kau..., ada hal yang ingin kukatakan sejak awal aku bertemu denganmu...


Review
Sangat mengapresiasi. Itulah komentar penulis setelah membaca buku ini. Plot yang diutarakan dalam buku ini sangatlah tidak mainstream. Meskipun menjadikan Korea sebagai ornamen kisah antara Nadia, Mia, Mister Kim, dan tentu saja Rio. Kisah keluarga, persahabatan, dan cinta pun menjadi satu, tidak tumpang tindih namun sangat saling menyokong satu sama lain sehingga tidak membuat boring.

Ceritanya sendiri sangat mengalir. Diawali dari genk Nadia yang selalu tak patuh akan peraturan sekolah. Saat guru Biologinya digantinkan oleh sosok lain, ia terpaksa luluh karena ia menganggap guru yang baru itu adalah oarng yang akan membuatnya merasa nyaman di sekolah. Dia Mister Kim, sang guru dari Korea yang wajahnya mirip dengan artis terkenal Kim Bum, bahkan namanya hampir sama. Ada yang iri pada Nadia, dialah Mia, tokoh protagonis, sang ketua OSIS, anak buah guru BK, si ranking satu seantero sekolah, yang sebenarnya adalah saudara tiri Nadia, namun keduanya sepakat untuk tak saling mengatakan hal tersebut. Mereka berperang dingin!

Ketika Rio yang sudah sangat akrab dengan Nadia, sparing friend-nya di klub lari merasa ada gelagat mencurugan dari Nadia, cowok itu langsung mem-follow up Nadia. Nadia yang bisanya semangat ikut pelatihan lari, kini kendor karena ia malah ikut klub Biologi demi selalu bersama Mister Kim, demi guru idolanya itu tak lengket dengan Mia.

Akhirnya, guru olahraga Nadia marah besar saat anak kesayangannya yang selalu juara itu pindah ke lain klub dengan alasan tak jelas. Namun, masalah lain pun ikut memburu Nadia saat perasaannya berubah pada Mister Kim, juga saat genk sekolah tetangga mengajak tawuran, dan saat Mia disekap! Bagaimana kisah ini akhirnya?

Membaca buku ini tak akan membuat Anda mual dengan gaya Koreanya yang sebenarnya nol. Anda akan dibawa pada masa kenangan putih abu-abu bersama Nadia, cewek badung yang sebenarnya cantik rupa bahkan kelakuannya, hanya proses untuk mencapai hilir itu saja yang sangat sulit untuk dilalui. Buku ini memberikan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan buku bergenre sama. Novel yang menakjubkan sekaligus manis untuk dinikmati.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...