Langsung ke konten utama

Ketika Saat Cinta Bersilangan, Romance Puitis






Judul : Ketika -Saat Cinta Bersilangan
Pengarang : Aiman Bagea
Penerbit : Bukune
Tahun terbit : 2012
Tebal : x + 302 halaman
ISBN : 602-220-051-2
Harga : Rp38.000,00  

Blurb:
Hidup hanyalah abu-abu sebelum aku bertemu denganmu. Aku lupa cara mengeja tawa, dan aku lupa bagaimana cara berharap. Juga lupa bagaimana cara mencinta.

Ketika bertemu denganmu, tak kurasakan lagi ruang kosong dalam jiwaku. Bersamamu, waktu terasa berjalan cepat. Masih kuingat di antara sepoi angin pantai pada senja yang menua, kau katakan kau menyayangiku dan hatimu hanyalah untukku. Aku percaya....

Jika saja kita bisa memiliki satu hari lagi seperti ini, jika kita bisa mengulang waktu,
aku akan mempertaruhkan semua cinta yang kumiliki. Aku pun akan mempertaruhkan setiap helai rasa percaya yang ada untukmu.

Namun, kini, mengapa cinta ini terasa keliru, ketika kudapati ada hati lain yang tak bahagia karena kita?

Review:
Ini adalah kisah tentang Naira. Gadis yang memutuskan untuk tak melanjutkan study-nya, dengan alasan kuat ingin meneruskan cita-cita ibunya yang telah tiada. Yaitu membuka galeri lukis sekaligus menjadi pelukis profesional. Cita-cita sederhana itu mempertemukannya dengan sosok yang tidak pernah ia duga, seorang mahasiswa koas yang menurut dia cukup menarik, Aji. Mereka berdua bertemu di pameran lukis, dan saat itu pertemuan mereka dibuka dengan diskusi pelik tetapi manis tentang lukisan kubisme.

Naira memiliki seorang sahabat bernama Diba. Mahasiswa jurusan sastra yang hobi menulis. Keduanya tak bisa dipisahkan karena mereka berdua telah lama dekat sejak kecil, keduanya klop dalam berbagai hal, dan tentu saja selayaknya remaja dewasa muda lain yang sering bertukar curahan hati tentang segala hal.

Naira tetap menjalin persahabatannya dengan Aji maupun Diba. Sampai saatnya sesuatu itu datang, saat Aji menyatakan rasa cintanya, dan saat Diba tak kunjung berhenti menceritakan sosok yang disayanginya. Naira sedikit menduga, kenapa lelaki yang diceritakan Diba mirip Aji? Dan kenapa Aji selalu bercerita bahwa ada perempuan yang jatuh hati padanya selain tentunya Naira yang jatuh cinta diam-diam.

Pada debut pertamanya, Kak Aiman Bagea berhasil meracik ramuan puitis dalam adonan novel romance young adult pertamanya. Buku ini lain daripada yang lain karena bertabur diksi-diksi penuh metafora. Juga cerita cinta segitiga yang mengikat di antara para karakternya.

Kak Aiman Bagea, menyulam plot dengan begitu pelan. Diselilipi tak hanya kisah cinta saja, ada banyak ornamen yang sebenarnya mampu untuk diteladani, di antaranya: kuatnya persahabatan Diba Naira, rasa rela berkorban Naira pada Diba, sikap sosial Naira dan Aji yang begitu tinggi, dan tentu saja mimpi mulia Naira. Memang bersentral pada Naira yang notabene tokoh utama.

Buku ini berhasil membuat hati para pembacanya hancur berkeping-keping, but overall amanatnya sangat tajam dan bukan amanat yang asal tempel saja. Intinya, sangat direkomendasikan sekali buku ini kepada para pencinta novel romance.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)