Langsung ke konten utama

Review Too Sexy For My Ex Karya Christian Simamora

Judul: Too Sexy For My Ex
Penulis: Christian Simamora
Penerbit: Toro
Tebal: 248
Terbit: Januari 2021

Blurb
Sebagai putri tunggal salah satu pengusaha terkaya di Indonesia, Evangelista Mizrahi sudah
terbiasa berhadapan dengan orang-orang yang mendekati keluarganya karena ada maunya.

Perasaan curiga itu bertambah besar ketika dia mulai merasakan jatuh cinta. Cowok-cowok yang menyatakan cinta padanya harus melewati serentang ujian untuk membuktikan ketulusan mereka.
Bahkan setelah resmi pacaran pun, ujian itu tetap berlangsung.

Adam Benjamin Candradimuka nggak hanya lulus ujian, cowok itu juga berhasil membuktikan kalau dia menyukai Eva apa adanya. Bukan karena embel-embel nama keluarga, apalagi bisnis papanya. Padahal Adam punya cukup banyak alasan untuk memanfaatkannya, mengingat cowok itu bekerja untuk perusahaan kompetitor papanya.

Putus dari Adam adalah kehilangan terbesarnya. Thank God Eva bukan Pinokio yang hidungnya bertambah panjang setiap kali harus berbohong di depan teman-temannya setiap kali ditanya, “Udah move on kan dari Adam?”

Tapi sekarang Eva tak perlu lagi memungkiri perasaannya. Dia akan mendekati Adam lagi, kali ini dengan sungguh-sungguh. Dia akan membuat cowok itu menyesal mengakhiri hubungan mereka dulu. “Beware, Adam!” seru Eva dengan segenap oksigen di paru-parunya. “You’ve been in my dreams for so many nights. Now it’s my turn to haunt yours.” 

Review

Emang bener kata Chrismor di pengantar di novel ini yang bilang kalo novel ini lebih memainkan hal-hal yang lebih berkaitan dengan motif-motif karakter-karakter utamanya dibanding banyak adegan yang menguatkan chemistry yang biasanya jadi senjata utama Chrismor di setiap novelnya (yang biasanya berefek jumlah halaman novel-novel Chrismor menebal).

Di novel ini, rasanya puas aja gue setelah mencapai halaman terakhir. Ditambah karakter-karakter stereotip orang-orang biasa alias lebih membumi (Adam yang kerja di R&D sebuah perusahaan, sama Eva si anak penguasaha tajir yang banting setir jadi penguasa boba dengan usahanya sendiri), meskipun dari segi fisik ya memang tipikal karakter favorit Chrismor sih yang mesti cewek/cowok berbadan seksi.

Tapi bagaimana perasaan mereka dan bagaimana tindak-tanduk mereka yang bikin novel ini cukup lah sebagai bahan hiburan yang ga bikin/terlalu kesannya halu soalnya masuk akal banget.

Plotnya juga lumayan rapi mungkin karena Chrismor di novel ini gak banyak juga show off printilan-printilan gak penting. Yang dia kasih tau malah hal-hal yang lumayan gue sebelumnya ga tau seperti tentang kandungan kasiat jamur dalam kopi (mushroom coffee) atau tentang romeo spy di perang dunia kedua (yah ini bukan hal-hal signifikan sih but that's new for me).

Ya, rasanya puas aja kayak pas selesai baca JADI KITA INI APA? Soalnya masuk akal banget dan ga berlebihan. FYI, adegan kipas-kipasnya lumayan banyak soalnya jadi premis penggerak plot cerita di awal.

Mungkin kekurangan dari novel ini adalah pembaca akan sulit connect ke karakter-karakternya karena background mereka enggak diceritakan dengan banyak dan detail seperti pada novel-novel Chrismor sebelumnya. Alih-alih menggali hal itu, di novel ini eksplorasi latar belakang hancurnya hubungan Eva dan Adam memang yang lebih diutamakan. Menurut gue sih fine-fine aja dan masih tetap bisa dinikmati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)