Rombonga plesir Bali, Day 3 |
Postingan hari kedua di Bali, di sini
Awalnya
atau seharusnya, hari itu aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke
Bedugul temple dan Lempuyang temple, tetapi setelah berdiskusi dan mencoba
belajar dari hal-hal yang telah terjadi, pada akhirnya aku dan teman-temanku
berakhir dengan kesepakatan mengunjungi Begudul temple saja.
Aku lupa kapan
tepatnya aku dan teman-temanku pergi, mungkin sekitar jam 8 atau sembilan. Sedangkan, perjalanan menempuh sekitar dua jam atau satu jam, aku lupa. Yang jelas perjalanan saat itu lumayan
juga karena kami menuju daerah pegunungan yang sejuk. Sempat berhenti di pom
bensin bahkan untuk solat dzuhur. Saat itu daerah tersebut diselimuti oleh
kabut, hawa dingin pun terasa menusuk-nusuk sampai ke tulang. Untung saja mayoritas
aku dan teman-temanku memakai jaket.
Setelah
sampai di Bedugul temple, kesan pertamaku adalah wow, tempat ini lumayan juga
karena bersih dan sepertinya tertata dan terawat dengan baik. Biaya masuk cukup
20.000 saja dan parkir 5.000. Saat baru masuk kami melakukan sesi foto-foto
dulu dengan latar gerbang pura yang aku sendiri tidak tahu namanya, lupa hehe… yang
jelas kami foto-foto di situ dan lumayan, bahkan sampai minta tolong orang.
Foto di area sebelum danau Bratan |
Setelah puas
foto-foto di situ, kami menuju ke daerah sekitar danau Bratan, itu lho danau di
Bedugul yang kalian bisa lihat gambarnya di uang pecahan lima puluh ribu versi
lama. Indah, sejuk, dan ramai, tapi damai itulah kesanku saat di situ. Kami
foto-foto lagi, tapi tidak sebanyak sebelumnya. Kalau aku sih lebih mencoba
menikmati momen di situ, soalnya entah kenapa menentramkan. Aku juga bisa
dengan mata telanjang melihat langsung Bedugul temple yang terkenal itu, bukan
lagi dari gambar uang, di brosur, atau di video, ini langsung cuy dan sureal
banget sih menurutku.
Dan hal yang
sebelumnya aku tak prediksikan bakal terjadi, malah kejadian. Apa itu? Jadi,
pas di danau Bratan, rombongan teman-temanku mau nyoba naik boat. Dan aku juga
kepengen dong soalnya penasaran. Cuma boat kecil doang untuk kapasitas enam
orang. Aku juga nyoba dong soalnya kapan lagi kan, toh bayarnya masih terjangkau
juga, cuma 30.000.
Foto sebelum boat berselancar |
Pas udah
naik, aku dan temen-temenku (cewek 4 orang) akhirnya kami meluncur dong di atas
permukaan danau Bratan yang saat itu dingin banget asli. Gila, kita dibawa-bawa
keliling dengan kecepatan normal pada awalnya, tapi pas di tengah-tengah agak
cepet terus pas mau akhir, dibawa dengan kecepatan tinggi plus manuver-manuver yang
bikin gila. Seru sih soalnya aku gak expect hal itu, kedua karena hal itu aku
belum pernah mengalaminya.
Ada hal
ganjil yang terjadi. So, pas di tengah–tengah danau, bapak pengemudinya mandek
alias stop buat kita ada sesi foto-foto. Kita pikir
kita bakal foto sendiri-sendiri gitu pakai kamera kita dengan difotoin dia.
Ternyata dia nawarin jasa sendiri dan pas nawarinnya kaya gak niat gitu ya
lord. Jadi kita bingung dan awkward dong. Mana setelahnya kita tau file fotonya
gak bisa dicopy. Sedih deh. Cuma dapet print satu foto doang. Saat itu kita
curi-curi foto sama temen yang posisinya di belakang dong. Tapi jadinya gak ada
foto bareng pas di kapal alias boat. Capek deh. Tau gitu bisa minta foto pake
kamera DSLR yang dibawa temenku, tapi itu juga ada kemungkinan ditolak bapaknya.
Kalian tau ini foto di mana |
Setelah puas
naik boat, ternyata ada temenku yang naik juga bareng rombongan orang asing, sayang
istrinya cancel buat ikutan. Ada juga temenku yang gak naik soalnya mual dan
gak suka bau kendaraan terutama kapal. Setelahnya kita makan di restoran depan
tempat wisata Bedugul. Aku makan soto dan aku nyesel karena gak makan ayam
betutu di restoran muslim itu. Gimana ya, ya udahlah mungkin di lain
kesempatan.
Bye Bedugul |
Setelah dari
Bedugul, kita nyoba buat ke pasar Sukowati, udah tutup soalnya maghrib atau isya
saat itu. Cuma ke kios-kios pinggirannya aja yang luckily masih buka. Tapi
jadinya kita cuma punya limited options. Aku beli baju doang buat temen ama
celananya.
Ya setelah itu balik deh ke vila, sempet makan lagi di warung
pinggiran, aku ga makan soalnya menu burgernya abis. Sad. Sampe ada drama
anjing ketabrak lagi (sama orang), terus anjing-anjing lainnya menggonggong
bareng-bareng gitu. Serem juga.
At least,
hari itu bisa dapet pengalaman baru di Bedugul. Ya, feel so happy sih soalnya
bisa mengunjungi tempat yang sebelumnya hanya jadi mimpi doang alias bisa dapet
pengalaman yang gak pernah aku expect bakal terjadi di
sini, di tempat yang jaraknya puluhan atau ratusan kilometer dari daerah
sendiri. Priceless moment pokoknya.[]
Komentar
Posting Komentar