Langsung ke konten utama

Review Film Shazam (2019)


Akhir Maret 2019, rasanya belum ada film bagus lagi setelah Captain Marvel sama Us. Jadi, pas ada trial Shazam di CGV, aku langsung nonton aja deh.

Ceritanya tentang anak remaja bernama Billy Batson yang berumur 14 tahun. Hidupnya ga jelas karena selalu pindah-pindah dari satu panti asuhan ke panti asuhan lainnya. Billy suatu hari nyuri makanan polisi lokal dan akhirnya terjebak untuk tinggal di panti asuhan lainnya.

Kali ini panti asuhan yang Billy tinggali lebih sederhana dan berisi anak-anak unik. Jumlahnya ada enam termasuk Billy. Suatu hari anak-anak di panti asuhan ini nyoba buat dekat dengan Billy, malah si Billy ini kayak enggak mau dekat sama mereka. Karena satu hal sih. Billy masih nyari ibunya yang dulu pernah tinggal bareng Billy. Udah lama mereka kepisah karena satu hal.

Ternyata ada scene yang common juga di film ini pas anak-anak panti asuhan dibully. Si Billy awalnya ga mau ikut campur, tapi pada akhirnya dia nyoba buat membela mereka. Dari sinilah bakal ada sesuatu yang menarik perhatian dari tingkah Billy yang heroik.

Pas Billy kabur dari kejaran para pembullynya, Billy malah terdampar di tempat antah berantah yang disinyalir sebagai kerajaan sihir. Dari sana Billy akan mendapatkan sesuatu yang bakal mengubah hidupnya sampai berbeda seratus delapan puluh derajat.

Jadi di mana pembahasan aksi superhero Shazamnya? Pokoknya kalian nonton aja guys, nanti kalian bakal tau ceritanya gimana. Aku sih ngerekomendasikan film ini buat kalian semua karena sejauh ini film Shazam ini film superhero terbaik dari DC. Kenapa? Mungkin karena tiga alasan berikut yang bakal aku jelaskan. Yang pertama karena ceritanya berbeda. Yang kedua karena ceritanya lucu. Dan yang terakhir karena pesannya yang coba disampaikannya yah dalem sih meskipun enggak dalem-dalem amat. Mari dibahas satu per satu.

Kalo dibilang Shazam ini punya cerita berbeda dari kebanyakan cerita superhero, emang bener sih. Gimana enggak mencolok guys, soalnya superhero Shazam ini sebenernya bukan tokoh orang dewasa. Jadi tindak tanduknya itu enggak common. Bikin tone ceritanya enak buat diikutin. Gimana kalo menurutku sih ceritanya emang enggak terlalu menegangkan tetapi bisa banget buat menghibur penonton karena banyak adegan unpredictablenya.

Sementara yang kedua adalah karena ceritanya lucu. Jokenya ditabur di sepanjang scene sih kecuali pas scene villainnya ya. Banyak ironi yang mampu mengocok perut penonton. Banyak banget terutama banyak scene-scene lucunya juga yang berkaitan dengan adegan-adegan konyol. Sumpah bikin ngakak sepanjang film ini diputer. 

Aku ketawa terus bahkan untuk dialog-dialog yang kayaknya bukan joke deh. Soalnya lucu aja sih, semacam sarcasm barangkali yang coba disampaikan oleh filmnya. Untungnya atmosfir mendukung banget, kayaknya penonton-penonton di pinggir kursi dudukku punya selera humor yang sefrekuensi. Jadilah ngakak-ngakak terus. Seru pokoknya jadi pengen nonton dua kali.

Selanjutnya pesan dari film ini tuh dalem guys sebenernya. Pertama tentang makna keluarga yang sebenernya sangat kabur ya dan coba dicari oleh karakter Billy. Ternyata keluarga yang sesungguhnya adalah mereka yang bersedia berkorban demi kita guys. Bukan melulu tentang mereka yang punya hubungan darah dengan kita. Bagiku itu sangat berarti dan nancep banget. Gimana coba kalian dalam posisi yang sama ketika kalian mencari makna keluarga ternyata artinya emang sebenarnya mudah dan dekat.

Ketiga tentang kita harus menghargai kekurangan anggota keluarga kita. Ini pesan dari sang villain di film ini. Jadi bukan dengan cara yang mencaci maki. Seharusnya harus dengan mendukung dia dengan cara yang enggak bikin malu dan jangan membuat dia merasa direndahkan. Wow pesan yang bagus ya dari cerita film ini. Makanya guys kalian tonton aja buruan film ini. Lumayan bagus dan worthed banget sumpah.

Pokoknya film Shazam ini bagus banget ya guys. Sok buruan tonton nanti keburu nyesel kalo udah enggak ada lagi hehehe.... Part yang paling aku suka sih pas di hampir klimaks ya pas di pasar malem. Bagus banget. Jadi pengen nonton dua kali banget sumpah.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)