Langsung ke konten utama

[Review] Ingin Lolos Wawancara Kerja? Baca Buku Ini! by James Reed


Judul: Ingin Lolos Wawancara Kerja? Baca Buku Ini!
Penulis: James Reed
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 299 Halaman
Terbit: Maret, 2016
ISBN: 978-602-03-2292-6

Buku ini ditulis oleh James Reed, seorang konsultan recruitment yang sangat terkenal. Perusahaan jasa recruitment yang ia miliki berkembang sangat sukses dan setiap tahunnya menerima lamaran sebanyak 46 juta lamaran. Reed telah sukses mengembangkan bisnisnya dan membantu banyak calon pekerja untuk mendapatkan pekerjaan impian.

Reed menulis buku ini berdasarkan penelitian yang beberapa tahun terakhir ini ia lakukan. Penelitian seputar wawancara telah ia lakukan secara independen. Reed pikir wawancara kerja adalah salah satu tahap yang harus dilewati seorang pelamar untuk bisa lolos dan bekerja pada posisi yang diinginkan pada sebuah perusahaan. Wawancara kerja menjadi salah satu pintu gerbang untuk mengetahui bagaimana kepribadian sang pelamar, selain itu juga wawancara dimaksudkan untuk mengetahui apakah sang pelamar memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar atau tidak.

Buku ini tersusun dari tujuh bab diantaranya adalah persiapan wawancara kerja, pertanyaan-pertanyaan klasik wawancara, pertanyaan tujuan karier, pertanyaan karakter, pertanyaan kompetensi, pertanyaan tak terduga dan kreativitas, dan kesimpulan akhir.

Bab pertama yaitu persiapan wawancara kerja. Reed menuturkan bahwa banyak hal yang harus dipersiapakan sebelum wawancara kerja. Salah satu hal adalah memahami karakter diri sendiri terlebih dahulu agar pada saat wawancara berjalan lancar. Selain itu Reed menjelasakan bahwa pentingnya pola pikir pelamar yang harus dimiliki yaitu 3G: Global (berorientasi global), Good (kebaikan), dan Grit (kegigihan). (Halaman 18).

Pada bab pertanyaan-pertanyaan klasik wawancara Reed menuturkan bahwa ada lima belas pertanyaan yang biasa diajukan interviewer pada saat wawancara. Hampir lima belas pertanyaan itu memiliki maksud lain ketika diutarakan. Artinya ada arti tersembunyi pada masing-masing pertanyaan. (Halaman 50).

Salah satu dari pertanyaan klasik itu adalah ‘mengapa Anda melamar?’. Makna terselubung dari pertanyaan tersebut adalah apa yang bisa pelamar lakukan dan apakah kompetensinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Reed menjelaskan bahwa ketika pelamar menjawab pertanyaan itu, maka teknik yang bisa digunakan adalah perinci mengenai kompetensi yang pelamar miliki, namun perlu sebut terlebih dahulu kompetensi atau kebutuhan yang perusahaan inginkan. (Halaman 57).

Sedangkan bab ketiga yaitu bab pertanyaan-pertanyaan tujuan karier. Bab ini lebih menjelaskan mengenai bagaimana sang pelamar menggambarkan langkah-langkah ke depan sang pelamar. Misalnya, Reed menjelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini jika menyasar lulusan baru adalah untuk mengetahui kesiapan mereka menjejakkan karir dari bawah. Salah satu pertanyaan dalam bab ini ini adalah ‘apa yang memotivasi pelamar?’. Maksud terselubung dari pertanyaan itu adalah apakah sebenarnya pekerjaan yang dilamar pelamar dapat memotivasinya untuk bekerja hebat. (Halaman 95).

Pada bab pertanyaan karakter, pertanyaan kompetensi dan pertanyaan tak terduga dan kreativitas pun Reed memaparkan banyak pertanyaan yang biasanya dilontarkan interviewer. Reed bisa menuturkan semuanya dengan menarik karena disajikan pula dengan trik menjawab dan makna terselubung pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu.

Pada bab kesimpulan akhir Reed masih memberikan beberapa tips terkait wawancara. Bab ini lebih membahas bagaimana seorang pelamar harus bersikap antusias terhadap wawancara yang ia jalani. Terlebih pelamar harus berfokus pada kebutuhan perusahaan, kebutuhan dirinya haruslah dikesampingkan terlebih dahulu. (Halaman 267).


Buku ini sangat cocok untuk para pencari kerja. Bukan hanya fresh graduate tetapi para pekerja dengan level lain pun sangat direkomendasikan untuk membaca buku ini. Reed telah memaparkan wawasan seputar pertanyaan kerja yang laik semua orang baca karena Reed tak hanya menyisipkan trik menjawab, namun ia juga melampirkan makna terselubung setiap pertanyaan wawancara yang kadang menjebak.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...