Langsung ke konten utama

Keadilan Abu-Abu di Dua Dini Hari


Penulis: Chandra Bientang
Penerbit: Penerbit Noura Books (PT Mizan Publika)
ISBN: 978-602-385-958-0
Jumlah halaman: 248 halaman
Cetakan pertama: Agustus 2019
Cetakan sampul baru: 2024

Akhir-akhir ini aku tertarik untuk membaca novel thriller karena entah kenapa cerita-cerita dalam novel dengan tema tersebut selalu membuatku penasaran. Hal itu membuat pengalaman membaca lebih seru menurutku. Maka dari itu, aku memilih untuk membaca novel debut Chandra Bientang dengan tajuk Dua Dini Hari. 

Premis novel ini sangat menarik menurutku. Cerita dalam novel ini tentang ditemukannya banyak mayat anak-anak jalanan yang digantung dan disinyalir diletakkan pada pukul dua dini hari. Di novel ini, sang investigator adalah Elang, pemuda yang tengah mengambil pendidikan akpol, namun dia tengah alfa dari pelatihan. Lalu, dia turut membantu ayahnya yang juga seorang polisi yang juga sedang menangani kasus ini. Kejadian janggal ini tengah terjadi di lingkungan tempat tinggal Elang tepatnya di Jatinegara, Jakarta. 

Saat membaca novel ini pembaca akan digiring ke dalam keadilan abu-abu yang sebenarnya tidak membingungkan namun terasa amat sangat pedih. Tokoh Elang mencoba mencari tahu siapa dibalik kejadian naas yang menimpa anak-anak jalanan malang itu. Tak disangka, ia akan dihadapkan pada fakta-fakta mencengangkan tentang siapa dan mengapa kejadian itu bisa terjadi. 

Menurutku pembaca akan diajak menapaki kisah detektif yang pilu. Kenapa demikian? Karena kisah Dua Dini Hari tidak serta tentang kisah menemukan siapa pelaku tetapi juga tentang realita sosial yang kadang kita tak sadari terjadi di lingkungan tempat tinggal kita. Hal itu kadang luput dari pikiran kita yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari. 

Aku pun merasa simpati dengan karakter-karakter di novel ini karena setiap karakter utamanya memiliki tujuan positif dalam hidupnya. Sayangnya, konflik batin dan eksternal membuat masing-masing dari mereka dihadapkan kenyataan pahit. 

Yang pembaca bisa gali dari novel ini adalah bahwa kasus kriminal bisa terjadi dengan motif tak terduga. Seperti halnya yang terjadi di novel ini, pembaca akan kaget dengan hal yang melatarbelakangi kenapa kasus itu bisa terjadi. 

Novel ini akan memberikan banyak kejutan ke pembaca. Sangat satisfying untuk ukuran novel debut. Tak heran jika novel ini diganjar Scarlet Pen Award, juga dana penerjemahan. Sangat worthed pokoknya.[]

         Baca via google books😁



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...