Judul: Destination: Jakarta 2040
Penulis: Mashuri
Penerbit: Bhuana Sastra
Tahun terbit: 2021
Kisah di novel ini menceritakan Ilyas yang sedang mengalami perjalanan di pesawat pada tahun 2015. Dia seorang ilmuwan hebat yang tengah mengambil studi kosmologi. Di tengah perjalanannya di sebuah pesawat, dia harus masuk ke dunia lain tepatnya kampung halamannya di Jakarta namun pada tahun yang tak terduga yaitu 2040.
Kelebihan
Sejujurnya aku membaca novel ini karena tertarik dengan sampulnya, pun judulnya juga tentang premis cerita novel ini. Saat itu, aku tengah menikmati waktu mengunjungi perpustakaan Bank Indonesia di Cirebon yang atmosfernya sangat nyaman tentu aku pun mencoba membaca bacaan ringan.
Premis cerita novel ini menarik karena setahuku tidak banyak novel Indonesia yang mengolah tema perjalanan waktu ke dalam scifi, biasanya hanya sekedar fantasi seperti dalam novel Memutar Ulang Waktu atau Tentang Waktu. Keunikan itu aku rasa akan membuat setiap orang memilih cerita ini karena akan merasakan pengalaman yang belum pernah dirasakan yaitu membaca novel perjalanan waktu.
Kekurangan
Sayangnya, kekurangan novel ini lumayan banyak menurutku. Karena memang tema yang diangkat lumayan kompleks yaitu tentang fisika terutama waktu. Aku merasa bahwa bahasan tentang waktu dan hal-hal teknis di novel ini hanya sekadar tempelan alias latar belakang, penulis kurang lihai dalam hal mendeskripsikannya sehingga bahasan tentang hal tersebut di novel ini mayoritas 'telling' daripada 'showing'.
Bahkan kekurangan sudut pandang juga lumayan fatal menurutku karena beberapa bagian diceritakan dari sudut pandang ketiga beberapa ada yang dari sudut pandang pertama, menurutku kekurangan ini mampu membuat pembaca mengerutkan dahi alih-alih menikmati bacaan ini sekali duduk.
Juga terlalu banyak plothole dan ketidakmungkinan dalam novel ini. Sebut saja seperti saat pesawat yang membawa Ilyas datang ke tahun 2040, seakan itu hanya fenomena biasa karena tidak ada tindak lanjut. Belum teori paradoks yang disisipkan di novel ini. Dan yang membuatku merasa terganggu adalah resolusi akhir di novel ini yang aku rasa itu tergesa-gesa. Namun, aku tidak bisa menceritakannya karena merupakan spoiler di novel ini.
Saran
Agar novel selanjutnya lebih baik, penulis bisa mencoba gaya bertutur yang lebih luwes agar pembaca tidak merasa memiliki jarak saat membaca novel karya beliau.
Pun tentang logika cerita harus lebih tajam agar pembaca tidak bingung saat membaca novel karyanya. Selain itu, aku rasa penulis telah memiliki modal bercerita dan mengolah premis cerita menarik serta unik.
Komentar
Posting Komentar