Judul: TwinWar
Penulis: Dwipatra
Editor: Miranda Malonka
Sampul: Sukutangan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 296 halaman
Terbit: 4 Desember 2017
Genre: TeenLit
Harga: Rp69.000,-
“Masalah yang terjadi di antara Gara
dan Hisa tidak sepenuhnya terjadi karena hubungan Gara-Dinar. Meskipun hal itu tidak
terjadi, Gara yakin, Hisa akan tetap mencari celah darinya untuk tetap bisa
“menyiksa”-nya”----halaman
120 TwinWar by Dwipatra.
Gara dan Hisa adalah saudara kembar.
Keduanya adalah kembar identik yang sama-sama kelas dua belas. Gara bersekolah
di SMA yang berbeda dengan Hisa. Baik Gara dan Hisa, tidak ada yang mengaku
memiliki saudara kembar, teman-teman mereka tidak ada yang tahu tentang hal
itu. Tentu saja baik Hisa maupun Gara, keduanya masa bodoh dengan kehidupan
masing-masing, mereka bermasalah satu sama lain karena kejadian masa lampau
yang belum selesai. Masalah apakah itu?
Suatu hari Hisa memiliki ide untuk
memanfaatkan Gara yang berotak encer. Hisa menyuruh Gara untuk bertukar posisi.
Hisa yang jago olahraga tetapi malas belajar selalu mendapatkan nilai rendah
saat ulangan. Maka, Hisa ingin nilai-nilainya membaik. Gara tentu saja tidak
setuju, tapi Hisa mengancam akan melaporkan Gara yang sudah pacaran. Di
keluarga mereka tidak boleh berpacaran sampai Gara dan Hisa masuk universitas.
Gara diancam dengan foto oleh Hisa. Dari sanalah konflik-konflik beruntun di
novel ini hadir. Novel berlabel juara 1 Gramedia Writing Project Batch 3 ini
sangat seru diikuti karena ceritanya berpotensi membuat perasaan pembaca
jumpalitan.
Hal pertama yang saya suka dari novel
ini adalah keunikannya. Yup, tentu saja keunikan itu terdapat di temanya.
Cerita tentang anak kembar mungkin sudah
biasa, tentang persaingan anak kembar pun sudah banyak, namun teenlit pertama
karya Dwipatra ini menyoal dua anak kembar yang saling menyerang satu sama
lain. Maka dari tema itu plot kisahnya naik turun, tetapi sangat enjoy untuk
dinikmati pembaca. Dari mulai saling ancam, saling balas, pokoknya banyak hal
yang tidak terduga. Bahkan beberapa scene, terasa banget original. Kesannya
(dan memang kebenarannya) novel ini matang banget. Waktu saya baca, entah kenapa
jadi dejavu sama novel Beautiful Liar-nya Dyah Rini (salah satu juara lomba
novel Seven Dealy Sins GagasMedia), semua porsinya pas dan matang.
Hal kedua, hemmm novel ini memuat
banyak hal-hal positif. Kata beberapa pembaca memang terkesan menggurui. Tapi,
menurut saya sih pas kok. Banyak scene pas orang-orang dewasa kayak ngasih
nasihat gitu. Menurut saya itu wajar-wajar aja, karena Dwipatra sebagai penulis
emang udah ngasih reason yang masuk akal kenapa beberapa orang dewasa di sini
tuh kayak wanti-wanti, they are basically worried. Karena pada akhirnya
tokoh-tokoh remajanya pun menemukan dan menyadari hal-hal yang yahh masuk akal
deh buat jadi masalah mereka. Hal ini related banget deh menurut saya sama
kehidupan remaja sekarang. Terutama tentang memprioritaskan hal-hal penting dan
vital di masa remaja, kayak contohnya belajar dengan giat, bergaul dengan baik,
dan memaksimalkan talenta.
Hal terakhir yang aku suka adalah
interaksi antar tokohnya. Hal ini terjadi karena menurut saya sih Dwipatra
sudah memaksimalkan karakterisasi setiap tokohnya. Sebut aja Gara, si otak
encer yang selalu nyaman dengan comfort zone, tetapi agak kuper nih anak.
Kedua, si Hisa yang jail, ambisius, licik, pandai olahraga, dan tentu saja
talkative. Ada juga Dinar, si pandai yang jadi pacar Gara, kalau kata Hisa si
Dinar ini remaja yang waras banget. Terus juga ada Ollie, cewek yang
ngejar-ngejar Gara ini kayaknya jadi karakter favorit saya deh soalnya dia itu
baik, manis, agak jail, expresif, dan pantang menyerah (buat dapetin Hisa).
Dan masih banyak lagi, untungnya
Dwipatra nggak nyia-nyian setiap karakter yang muncul di sini, setiap orang
bisa jadi penyebab atau sebab beberapa plot di buku ini, keren banget Dwipatra.
Novel ini nyaris diracik sempurna
oleh Dwipatra. Saya kasih rating empat di Goodreads karena saya rasa novel ini
emang pantes jadi juara 1. Banyak hal yang bisa bikin pembaca hatinya
nyut-nyutan pas baca buku ini terutama pas bagian-bagian saat Gara dan Hisa
“perang” dan saling meluncurkan senjata-senjata andalan masing-masing. Akhir
kata, novel ini harus banget kamu pungut dari tokbuk daring/Gramedia guys, up
to you! So, happy reading TwinWar![]
Komentar
Posting Komentar