Langsung ke konten utama

[Review] The 5th Wave by Rick Yancey



Judul: The 5th Wave
Penulis: Rick Yancey
Penerbit: Gramedia
Terbit: Januari, 2016
Tebal: 576 Halaman
Penerjemah: Angelic Zaizai

Genre popular novel di khasanah sastra luar negeri berbeda dengan di Indonesia. Salah satunya adalah genre fantasi dystopian yang membahas mengenai topik di masa depan. Salah satu novel luar yang mengangkat genre ini adalah The Fifth Wave yang telah diterjemahkan dan terbit Januari lalu.

The Fifth Wave mengangkat kisah perjuangan Cassie seorang gadis remaja yang telah selamat dari empat gelombang besar yang telah diluncurkan alien ke bumi. Cassie selamat dari bahaya pemadaman listrik seluruh dunia, tsunami, wabah sampar, dan peredam.      

Secara cerita, novel ini sangat menarik karena rangkaian ceritanya akan mengingatkan kita pada The Hunger Games. Seperti tokoh utama di novel itu, di The Fifth Wave juga tokoh utama yang mana seorang gadis harus bertempur melawan musuh-musuh dengan senjatanya sendiri. Ya memang tokoh Cassie menjadi pemberani dan dewasa sebelum waktunya karena pengaruh keadaan yang memaksanya untuk berubah atau jika tidak dia akan mati.

Karakter Cassie mampu menginspirasi benak pembaca jika mereka sadar bahwa di tengah problematika yang Cassie hadapi saat dunia krisis, dia tetap menyelamatkan adiknya. Di novel ini diceritakan bahwa keadaan dunia sudah sangat parah. Sudah tidak ada listrik, juga tidak ada jaringan telekomunikasi. Di jalan-jalan hanya terpapar mayat-mayat yang telah membusuk akibat wabah sampar yang ditularkan burung-burung. Cassie berjuang secara gerilya menemukan siapa penyebab semua ini, hingga ia sadari bahwa invasi alien ini memang benar-benar gila dan membuat manusia punah perlahan-lahan.

Dari segi konflik, novel ini semakin menemukan klimaksnya ketika Cassie menemui titik terang bagaimana menemukan adiknya yang dibawa para tentara berwenang yang berkhianat. Suatu hari, seorang bernama Evan menyelamatkan Cassie yang telah tertembak oleh penembak misterius. Evan adalah kunci solusi masalah Cassie menemukan sang adik. Namun, siapa sangka Cassie harus berhati-hati agar tidak dikelabui Evan. Setelah penculikan sang adik oleh para peredam yang telah menewaskan ayahnya, Cassie selalu memegang teguh prinsip untuk tidak mudah memercayai orang lain. Baginya, semua orang adalah musuh.


Novel ini berpotensi menginspirasi pembaca lewat makna epik yang mendalam. Kisah perjuangannya menyampaikan pesan bahwa tidak ada kata menyerah dalam berjuang mendapatkan sesuatu. Karena berjuang faktanya memang memerlukan pengorbanan maksimal dan keras. Juga keikhlasan yang mumpuni dan doa pada Tuhan.[]          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...