Langsung ke konten utama

[Review] Game D by Yoana D.


Judul: Game D
Penulis: Yoana D.
Penerbit: Metamind (Imprint Tiga Serangkai)
Terbit: Cetakan Pertama, Februari 2016
Tebal: 224 Halaman
ISBN: 978-602-72834-7-3
Genre: Fiksi Remaja (Sciene Fiction)
Sampul: Wendy Arief
Editor: Yenni Saputri
Layouter: Tri Mulyani Ch
Ilustrator: Inner Child
Bundelan dari Yoana Dianika

Excited banget pas tahu Yoana Dianika ngeluarin novel baru. As you know, mbak Yoana Dianika ini banyak banget nerbitin novel terutama yang genrenya romance, denger-denger sih film adaptasi novelnya ada yang mau tayang, hemm ... keren banget ya! Aku juga belum bisa move on nih dari karya-karyanya, yang terakhir sih aku baca karya dia yang horror, judulnya Devil’s Game pake nama pena lain. Bagus!

Kebetulan nih aku menang GA-nya di fanspage mbak Yoana ini, aku jadi berkesempatan buat baca novel sci-fi terbarunya deh. Btw, aku pernah baca cerita sci-finya sih di Majalah Story beberapa tahun silam, bagus, karena ada unsur romance-nya kental banget. Nah, kalo sekarang sih yang baru-baru aka baca ya Game D, remaja banget deh cocok dibaca anak-anak SD/SMP/SMA, pure drama tanpa romance-nya sedikit pun.

Game D ini kisahnya ngingetin aku sama Detective Conan the movie yang tentang game London + Jack the Ripper itu lho, tapi kalo Game D lebih banyak drama-nya sih, hihi, slice of life gitu tentang anak SD sayangnya hahaha. Menceritakan lima sekawan yang karakternya beda-beda gitu. Ada Albert si tokoh utama yang pemalas dan tidak bisa diandalkan, ada July si jago nari, Jasmine si Barbie, Rico si berkelas, dan satunya lagi Alian si jenius. Kelimanya satu kelompok pas mereka kemah di sebuah hutan terkenal di pulau mereka, sayang banget akibat salah paham mereka malah nyampenya ke rumah jamur buat main game maut yang menuntut mereka buat mainin game gila itu, huft namanya Game Death, pembuatnya profesor Elan sinting.

Nah pas main game itulah karakterisasi mereka berkembang dan makin lama mereka masing-masing makin berubah ke arah yang positif. Keren banget sih menurutku si Mbak Yoana ini pas nyeritain plotnya dari sudut pandang Albert, yup dia kan tokoh utama, jadinya ya keren aja gitu dari POV anak yang selalu diremehkan dan lambat plus gak pernah dianggep, tapi lama kelamaan ya si Albert ini berubah jadi lebih baik. Keren banget yup! Entah kenapa pas sadar kalo Albert ini tokoh utama yang dieksplor abis, jadi inget manga atau anime yang as usual main cast-nya tipikal Albert ini, so stereotip banget sih menurutku meskipun banyak pesan moral yang coba ditebar lewat tokoh Albert yang notabene hero di Game D ini.


Novel ini aku rekomendasikan banget deh buat dibaca. Seru dan penuh kejutan deh pokoknya. Suerrr pake banget! Bagus banget ckck! J J J Tiga bintang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...