Langsung ke konten utama

[Review] Go Set a Watchman by Harper Lee



Judul: Go Set a Watchman
Penulis: Harper Lee
Penerbit: Qanita (Imprint Mizan)
Terbit: Cetakan Pertama, September 2015
Tebal: 288 Halaman
Genre: Fiction for General Readers (Reality)
Bundelan dari Mizan

Go Set a Watchman ini kurang lebih dan memang menceritakan tokoh-tokoh yang sama dari To Kill a Mockingbird, namun ada beberapa yang sudah gak eksis lagi terutama kakak Scout alias Jem yang udah meninggal. Calpurnia juga udah gak jadi asisten rumah tangga di rumah Scout, ceileh ceritanya Caplurnia ini udah pensiun.

Scout udah dewasa dan memutuskan untuk tinggal di New York sambil berkuliah hukum. Siapa sangka ia harus balik ke Alabama dalam rangka menjenguk ayahnya yang sudah tua dan tengah sakit. Yup, Mr. Atticus dong! Siapa lagi?! Ckckc J J

Di rumahnya, Scout, sebenarnya malas untuk berkegiatan. Penyebabnya sih gara-gara di rumah itu ada bibinya yang sok ngatur banget, dan yah annoying banget pokoknya, Alexandra kalo gak salah namanya, huft …


Nah terus buku ini fokusnya ke mana? Jadi Scout ini dihadapkan pada masalah yang benar-benar pelik, ya aku juga gak begitu ngeh sih sampe aku tutup bukunya pun, aku merasa masih gak bisa nangkep masalah intinya apa, hehe… kalo boleh berasumsi, kayaknya konflik utama di buku ini ya tentang ayah Scout alias Mr. Atticus yang berubah haluan dari seorang pembela negro sejati menjadi pembenci bahkan mungkin pemusnah. Lalu ceritanya bergulir dengan si Scout ini menentang ayahnya habis-habisan. Hemm.. begitulah Scout yang keras kepala, mencoba membuat ‘dewa-nya’ kembali menjadi dewa. Namun, Atticus bukan ayah kemarin sore, ia teguh pada pendiriannya mengenai berbagai kebijaksanaan yang kontra negro, jadilah kepentingan Scout dan Atticus ini berbenturan. Lalu siapa yang akan mengalah? Siapa ya? Siapa ya? Bisa nebak? Hehe J

Pas baca buku ini, entah kenapa aku bisa lebih menikmatinya dibanding buku pertama yang diterbitkan, tahu ya buku apa? Hehe … karena Harper Lee gaya penceritaannya lebih membumi dengan pake POV3 di Go Set ini, hihi.. Ceritanya pun enggak ngelantur ke mana-mana kayak pas di buku sebelumnya dari Harper. Enak aja buat diikutin, hihihi … 

Konfliknya pun dalem dan memang sih gak sedramatis buku pertama, malah aku yakin 100% deh kalo kamu suka baca buku sebelumnya dan kebetulan baca buku ini, ada hero yang bakalan kamu black list. Atticus? Yes, he is ….


Cuma aku agak menyayangkan penyelesaian konflik di buku ini yang ‘segitu-doank’. Aku berespektasi lebih-bih-bih-bih, namun ya udah deh. Mengenai pretelan lainnya Harper udah bagus bikin Go Set ini jadi novel yang emosional, meskipun lagi-lagi harus aku bandingin ama buku Harper yang lain. Overall, buku ini recommended sih buat penggemar To Kill a Mockingbird! Ya iyalah! J J J J so, four stars!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...