Judul: Malam-Malam Terang
Penulis:
Tasniem Fauzia Rais & Ridho Rahmadi
Penerbit:
Gramedia
Terbit: Desember
2015
Tebal: 244
Halaman
Malam-Malam Terang ditulis oleh
putri keempat Amien Rais. Novel ini ditulisnya bersama sang suami. Kisah di
dalam novel ini mengajak pembaca untuk masuk ke dunia muda Tasniem. Saat ia
lulus SMP, Tasniem menelan pil pahit kegagalan masuk SMA favorit di Kota Gudeg.
Hasil EBTANAS gadis itu kurang memenuhi syarat masuk SMA 3 Yogyakarta, sekolah
yang diidamkannya. Tasniem pikir hidupnya berakhir saat itu.
Tasniem
berhari-hari mengurung diri di kamar. Ia merasa jerih payahnya sia-sia.
Orangtua Tasiem menghiburnya, namun Tasniem bergeming. Ia tidak terima mimpinya
pupus karena NEM, dia pun memilih menenangkan diri dengan mengunjungi nenek di
Solo.
Di perjalanan,
secara tak sengaja ia menemukan brosur sekolah Singapura yang menjanjikan. Dia bertekad
sekolah di sana sebab jiwanya tidak tenang jika ia bersekolah di Yogya karena
masih malu. Sayang orangtua Tasniem tak mengizinkan.
Namun siapa
sangka orangtua Tasniem berubah pikiran. Gadis itu pun akhirnya bisa bersekolah
di United World College Singapura. Di sinilah
awal perjuangan dimulai. Tasniem harus menyesuaikan diri sebagai perantau. Dia
mengganggap sekolahnya adalah miniatur dunia global karena murid-murid sekolahnya
berasal dari berbagai ras dan penjuru dunia.
Tasniem
melakoni belajar giat demi menebus masa lalu pahit dan kondisi sekarang yang
berbeda. Siang malam dia belajar, bahkan saat malam buta ia belajar keras sebab
ia lebih mudah menyerap materi di malam hari. Kegiatan itu ia selingi dengan tahajud.
Sesekali sahabat sekamar Tasniem merasa aneh karena gadis itu terlampau rajin.
Pada akhirnya
kisah ini akan bermuara pada kesuksesan Tasniem yang berhasil menjadi lulusan
peringkat pertama di sekolah internasional. Sebuah prestasi membanggakan anak
negeri yang berhasil mewujudkan keberhasilan.
Novel ini pun
tidak hanya fokus pada kehidupan akademis Tasniem, ada juga hal-hal seperti
persahabatan, keluarga, dan bahkan cinta turut dibahas. Hal-hal itu makin
mempermanis kisah di novel ini.
Malam-Malam Terang bisa menjadi
pemandu mujarab bagi generasi muda yang membacanya. Kegagalan sudah terlampau
basi jika disikapi dengan bermuram durja. Lebih baik menyikapi hal itu dengan
sikap optimis dan pantang menyerah seperti halnya Tasniem. Ia berhasil membuktikan
bahwa berkat kerja keras, hasil yang didapat pun setimpal dan terasa manis.[]
Komentar
Posting Komentar