Langsung ke konten utama

Resensi Novel On My Way to Love karya Vinnova



Judul: ON MY WAY TO LOVE
Penulis: Vinnova
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 216 halaman
Terbit: Mei, 2017
Sampul: Robby Garsia
Editor: Irna Permanasari

Kisah novel ON MY WAY TO LOVE bercerita tentang Lee Young Dae yang baru saja pulang dari New York. Lee Young Dae kini menetap di Korea. Saat baru saja ia menginjakkan kakinya di negeri ginseng itu, ibunya memberikan kejutan dengan membiarkan seorang gadis tinggal bersama dengan Young Dae di apartemen milik keluarganya.

Ya, Young Dae harus tinggal denga Gi Ha untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Tentu Young Dae merasa frustrasi karena Gi Ha adalah orang asing yang menyebalkan menurut Young Dae.

Ternyata, setelah mendapatkan informasi dari sana-sini, Young Dae sadar kalau Gi Ha ternyata dijodohkan dengannya. Baik orang tua Young Dae maupun Gi Ha, sepakat membiarkan anak-anaknya tinggal satu atap sebagai upaya pendekatan.

Yong Dae tentu saja merasa tidak cocok dengan Gi Ha. Menurut Young Dae, Gi Ha adalah gadis urakan, berisik, superaktif, dan sangat payah dalam memasak. Sedangkan, Young Dae bagi Gi Ha adalah pria yang sangat tidak ramah, tidak murah senyum, dan terlewat kritis.

Keduanya tidak cocok satu sama lain. Bahkan keduanya saling mencuri waktu diam-diam untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang menurut mereka cocok alias kandidat-kandidat pasangan mereka yang asli. Gi Ha kepada teman semasa SD-nya Kwang Min, sedangkan Young Dae kepada Ji Hye.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah hubungan Young Dae dan Gi Ha akan semakin memburuk atau berkembang ke arah tak terduga?

Intinya novel ini patut dibaca karena ceritanya sangat komikal dan romantis. Cocok dibaca bahkan tidak hanya untuk kalangan remaja, namun pembaca dewasa pun patut menikmatinya. Ceritanya khas dan mirip drama korea, namun pengolahannya sungguh berbeda.

Sang penulis Vinnova meramu konflik cerita novel ini tidak hanya terfokus pada interaksi Young Dae dan Gi Ha saja, namun konflik keluarga dan kerumitan perasaan masing-masing karakter utamanya turut digali.

Sebut saja konflik keluarga yang coba disajikan Vinnova dalam novel ini, benar-benar memberikan warna yang cerah. Konflik tersebut tentang asal-usul Gi Ha. Ternyata misteri identitas Gi Ha yang sebenarnya sangat patut untuk dinikmati pembaca.

Gi Ha sebenarnya adalah anak angkat, akhir-akhir ini Gi Ha bertekad menemukan asal-usul identitas aslinya. Young Dae entah kenapa turut bersimpati pada hal ini, dia dengan hati lapang turut membantu Gi Ha, padahal pada awalnya hubungan mereka tidak akur. Subkonflik tentang keluarga Gi Ha turut membuat konflik utama novel ini semakin menjanjikan untuk diikuti.

Hal selanjutnya yang membuat novel karangan Vinnova ini menarik adalah tentang kerumitan perasaan masing-masing karakter utamanya.

Dimulai dari Young Dae yang porsinya lebih banyak digali di sini. Young Dae adalah karakter yang sebenarnya plin plan. Ada bagian tertentu yang menceritakan Young Dae berikrar untuk tak menyukai Gi Ha, namun hal-hal yang terjadi di antara keduanya membuat Young Dae harus berpikir ulang. Juga, banyak hal konyol yang dilakukan Young Dae hanya sebagai pelampiasan perasaannya yang tak terbalas Gi Ha, sebut saja dengan minum-minuman keras.

Sedangkan Gi Ha kedalaman perasaannya tak terlalu digali, meskipun begitu Gi Ha pun tingkah lakunya sebelas dua belas dengan Young Dae. Kelebihannya adalah dengan karakternya yang sedikit polos namun urakan, tindak-tanduk Gi Ha membuat performa novel ini semakin cemerlang.


Meskipun novel ini adalah karangan pertama penulisnya, novel ini bisa dibilang menjanjikan. Kontennya sangat patut untuk diapresiasi terutama bagi pembaca yang menyukai cerita-cerita romansa berlatar negeri ginseng. Kisah antara Young Dae dan Gi Ha akan membuat pembaca memaknai ulang makna ‘benci jadi cinta’. Seperi yang terjadi pada kedua tokoh utama dalam novel ini, terkadang hal-hal kecil mampu menumbuhkan benih-benih asmara yang tak terduga, bahkan memunculkan simpati-simpati yang patut diberikan balas budi. Novel Vinnova ini sangat direkomendasikan untuk dibaca![]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)