Langsung ke konten utama

Review Carisa dan Kiana by Nisa Rahmah: "Cermin Kehidupan Remaja Zaman Sekarang"


Karena bukan hanya kata yang menjadikan cinta tetap ada, tetapi dengan tindakan yang akan membuat cinta melekat selamanya. (Halaman 197, Carisa dan Kiana)

Judul: Carisan dan Kiana
Penulis: Nisa Rahmah
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Penyunting: M. Adityo Haryadi
Tebal: 208 Halaman
Terbit: April 2017

          Membaca novel debut karangan Nisa Rahmah ini membuat saya merasa sangat terhibur. Pasalnya, kisah di dalamnya sangatlah relatable dengan kehidupan remaja zaman sekarang. Bagaimana tidak, novel ini mengisahkan tentang Carisa dan Kiana. Carisa adalah cewek ambisius, kelas 11, dan tengah menjadi juru kampanye temannya bernama Rama dalam pemilihan ketua OSIS SMA Pelita Bangsa. Carisa adalah cewek yang disegani karena aktif berorganisasi dan tentu saja ia selalu menunjukkan totalitas dalam organisasinya. Sebut saja kemarin-kemarin, ia sukses mengetuai kegiatan bakti sosial dengan konser mengundang band terkenal di sekolahnya. Sedangkan Kiana adalah gadis pintar yang juga kelas sebelas, ia selalu memenangkan berbagai perlombaan sains bergengsi. Berbeda dengan Carisa yang agresif, Kiana lebih lembut dan tentu saja tidak suka disorot.

          Keduanya dipertemukan oleh sebuah benang merah bernama Stella. Ia adalah teman Kiana yang merupakan juru kampanye Rico alias saingan Rama. Karena ulahnya, Carisa hendak mencari Stella untuk melabraknya, sayang Carisa malah bersinggungan dengan Kiana yang menurut Carisa adalah kaki tangan Stella. Keduanya dipertemukan lewat kejadian yang merugikan keduanya, begitupun itulah awal dari kisah mereka yang akan semakin rumit, terlebih keduanya sama-sama menyukai Rama.

          Bagaimana kisah selanjutnya?

          Novel ini sangat saya rekomendasikan untuk kamu baca deh. Kisahnya gak hanya tentang cinta, namun keluarga, persaudaraan juga ada. Ada pula tema-tema lain yang diangkat, dan tentu saja dekat dengan kehidupan remaja; musik, persaingan antar siswa, dan tentu saja romansa.  Yang paling saya suka adalah aspek keluarga yang diangkat dalam novel ini. Saya beberapa kali merasa kaget dengan beberapa adegan di novel ini yang jujur saja membuat saya kalang kabut. Berbagai kepentingan bertubrukan dan saling membuat tokoh-tokohnya mengambil keputusan-keputusan yang yahhh… membuat saya gemas.

          Novel ini tampil dengan amanatnya bahwa setiap orang memang dihadirkan dengan kekurangan masing-masing. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima dan meningkatkan kualitas. Seperti Carisa dan Kiana yang mana adalah remaja-remaja unggulan. Namun mereka pun memiliki problema masing-masing yang tentu saja hal itu membuat mereka semakin dewasa.

          Menyinggung aspek lainnya, gaya penceritaan misalnya, Nisa menurut saya sudah lihai dalam merangkai setiap kalimat di novel ini. Ia piawai dalam menunjukkan berbagai deskripsi dan dalam hal mengungkapkan perasaan setiap karakternya. Meskipun lewat gaya penceritaan orang ketiga, Nisa sebagai penulis bisa menghadirkan segalanya secara mengalir. Saya iri deh dengan kemampuan Nisa hehe …

          Bagaimana kekurangannya? Ya gak terlalu banyak sih. Yang jelas kekurangan bisa dilihat dari berbagai hal yang kurang dijelaskan secara mendetail sih menurut saya. Beberapa seperti konflik Carisa dengan Bapak, gak dijelaskan lagi tuh bagian tersebut. Lalu, lenyapnya Stella, menurut saya sih penulis bisa mengelaborasi bagian ini. Dan tentu saja tentang efek konflik Bapak dan Carisa yang menurut saya kok Carisa seperti tidak terpengaruh sama sekali, padahal masalahnya sangat besar lho. Meskipun begitu novel ini masih lebih banyak kok kelebihannya, menurut saya sih novel ini bisa deh menginspirasi pembaca terutama yang masih remaja untuk berbuat banyak hal positif selagi masih muda. Untuk penulisnya, thank you sudah menghadirkan Carisa dan Kiana, oh ya, boleh dong follow back akun IGnya? Lah, malah dagelan … Pokoknya novel ini recommended deh![]
         
         


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)