Langsung ke konten utama

Menyicipi Dongeng-dongeng Lezat



Judul: Kumpulan Dongeng Terlezat Sedunia
Penulis: Ernita Dietjeria
Penerbit: Bhuna Ilmu Populer
Tanggal Terbit: Maret, 2015
Tebal: 245 halaman

Di kota tempat tinggalnya, Beppo merasakan hal aneh ketika langit di atas kotanya biru benderang tanpa sedikit pun dihiasi awan. Hal ganjil yang dirasakan Beppo ternyata dirasakan juga oleh masyarakat kotanya sehingga menyimpulkan satu hal bahwa awan-awan telah dicuri. Beppo sang penggembala lalu berusaha memecahkan masalah itu dengan pergi ke desa seberang, dengan ditemani 100 domba ia menemukan si pencuri awan yaitu gadis pemetik mandolin. Bagaimanakah cara Beppo  mendapatkan awan-awan milik kotanya lagi? Apa hubungannya dengan kemampuan awan-awan tersebut yang bisa mengeluarkan bola-bola daging lezat?

            Dalam buku ini ada 15 cerita dari berbagai penjuru dunia tentang makanan-makanan khas yang rasanya tak perlu diragukan lagi. Selain aksi Beppo dan awan-awan penghasil bola-bola daging lezat, di buku ini juga terdapat banyak kisah seru yang ada hubungannya dengan makanan-makanan enak lain. Sebut saja kisah Peppino yang sering mencuri coklat karamel di toko kue Roma, Raja Anatoly Rurik yang mengadakan sayembara pencarian kue Kaviar tersedap, dan juga perseteruan dua saudara Kyung Mi dan Kyung Soon mengenai Kimchi mereka yang lenyap misterius.


            Kamu harus berhati-hati ketika membaca buku ini. Karena selain akhir setiap cerita-ceritanya tidak mudah ditebak, juga ada banyak ilustrasi menggiurkan makanan-makanan enak dari berbagai negara yang belum pernah kamu santap. Selamat menikmati ceritanya![]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)