Judul: Devil’s
Game
Penulis: Cerberus Plouton
Penerbit: Bukune
Tebal: 220 halaman
Terbit: Desember 2014
Editor: R.Azzura, S.Rustama
Penulis: Cerberus Plouton
Penerbit: Bukune
Tebal: 220 halaman
Terbit: Desember 2014
Editor: R.Azzura, S.Rustama
Sinopsis
“Sadapti adalah permainan setan; jika lima orang membentuk lingkaran, menyalakan lilin, dan bercerita seram, orang keenam akan datang. Orang keenam yang tak diundang. Orang keenam yang bukan manusia. Orang keenam yang mendatangkan bencana bagi lima pencerita lainnya—”
***
Bagi Rene, Devina, Rhodeo, Nanda, dan Abhirama semua itu adalah omong kosong. Lima sahabat yang pintar dan logis itu menganggap Sadapti hanyalah permainan untuk menakuti anak kecil, pengisi waktu luang, atau pengusir rasa bosan.
Namun, kini Rane tidak begitu yakin. Saat satu per satu cerita seram mereka menjelma nyata…, dan nyawa menjadi taruhannya.
Review
Buku berjudul
Devil’s Game ini adalah buku bergenre horor remaja. Menceritakan tentang
sekelompok sahabat yang tengah jenuh menjalani kehidupan mereka sehingga ingin
mencoba hal-hal baru. Devina gadis penyuka klenik menyarankan teman-temannya
untuk mendengarkan siaran radio misterius yang sering mengudara di jam-jam
ganjil, ketika setelah isya, saat hendak jam sepuluh malam, bahkan ketika pukul
00 lebih belasan menit. Tak diduga teman-teman Devina merasa tertarik dengan
siaran tersebut. Dan samapailah mereka pada kesepakatan untuk memainkan
permainan maut bernama Sadapti.
Rane, Rhodeo, Nanda, Abhirama, dan
Devina tentu saja melakukan permainan maut tersebut di tempat angker. Yaitu
sebuah rumah kosong di kota mereka─Madiun. Permainan tersebut menginstruksikan
mereka untuk menceritakan masing-masing cerita paling menyeramkan. Saat semua
pemain telah selesai bercerita, maka akan terjadi hal-hal yang tak diduga.
Ketika permainan Sadapti mereka telah berjalan, tak disangka ada banyak
pantangan yang justru dilanggar oleh lima sekawan itu. Apakah larangan-larangan
yang mereka langgar? Apakah dampaknya bagi kelanjutan hidup mereka
masing-masing? Apakah hal tersebut mengancam nyawa mereka di kemudian hari? Dan
bisakah mereka selamat dari efek Sadapti?
Membaca buku ini akan menggiring
Anda terus-menerus olahraga jantung. Karena banyak sekali kejutan yang tidak mainstream dalam buku ini. Tidak hanya
menyeramkan, buku ini patut diacungi jempol karena penulisnya mengolah sedemikian
rupa rangkaian ceritanya agar saling berkaitan logis. Meskipun penampakan
hantunya di setiap bab ada, tetapi tidak serta merta hal tersebut memberika clue misteri sepanjang buku bersampul
jingga gelap ini. Ada kalanya pembaca akan terkecoh sendiri dengan misteri yang
ditabur penulis sepanjang cerita.
Saat Anda sampai di penghujung
cerita, Anda akan sadar bahwa buku ini bukan sekadar buku horor biasa. Tetapi
amanat yang termaktub di dalamnya sungguh menginspirasi. Bahwa janganlah mau
mencoba bermain api jika tidak mau menanggung resiko. Pun, bukanlah tindakan
baik juga ketika kita menyimpan dendam dalam hati kita untuk waktu yang lama.
Buku ini bukan sekedar salah satu sastra popular gotik yang menawan, tetapi
bisa jadi ia hadir sebagai bentuk inovasi akan jenuhnya pasar buku horor yang
selalu mengeksploitasi hantu-hantu mainstream
yang kadang hadir tanpa asal-usul yang jelas, bahkan malah dijadikan bahan
lelucon.[]
Komentar
Posting Komentar