Judul:
Lelaki
Harimau
Penulis: Eka
Kurniawan
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Terbit: Cetakan
Ketiga, Desember 2015
Tebal: 190
Halaman
Novel Lelaki Harimau
adalah novel kedua Eka Kurniawan. Novel ini mengisahkan Margio, lelaki dua
puluh tahun yang membunuh seorang lelaki paruh baya bernama Anwar Sadat. Margio
tidak mengakui bahwa dirinyalah yang membunuh seniman di kotanya itu, Margio
berdalih bahwa ia dirasuki harimau putih yang hidup dalam tubuhnya. Novel ini
berkutat pada latar belakang hidup Margio yang demikian menyedihkan. Sepanjang
novelnya pembaca akan mengetahui sebab-musabab hidup keluarga Margio yang
begitu pilu yang menyebabkan harimau putih dalam tubuh Margio bangkit dan tentu
saja itu merupakan konflik utama dalam novel Lelaki Harimau ini.
Kisahnya diceritakan flashback
dengan lima bab yang diceritakan amat panjang per babnya. Keluarga Margio
terdiri dari ayah Komar bin Syueb, ibu Nuraeni, dan adik perempuannya bernama
Mameh. Keluarga tersebut hidup dengan sederhana sampai Komar mampu membeli
rumah dan disusul tanah di sebuah kota yang tidak disebutkan namanya dalam
novel ini. Sesungguhnya, tak ada yang bahagia dengan kehidupan demikian baik
Margio, Mameh, dan Nuraeni. Hanya Komar bin Syueb, sang kepala keluarga yang
bekerja sebagai tukang cukur, ia selalu merasa bangga dengan segala
kesederhanaannya selama ini.
Margio tak pernah bahagia karena selalu mendapati sang ibu
bersedih hati, begitupun Mameh. Nuraeni selalu menyanggupi nafsu birahi Komar
bin Syueb yang berapi-api. Nuraeni bahkan sering merasakan pukulan-pukulan
menyakitkan dari suaminya. Hingga suatu hari Margio yang bekerja sebagai
penggiring babi hutan, merasa aneh karena melihat ibunya sering berdandan dan memakai
pakaian cantik. Memeh juga merasa heran dengan perangai anyar ibunya. Tak
dinyana, Nuraeni menjalin cinta terlarang dengan Anwar Sadat, sang tetangga di
dusunnya.
Latar belakang kemiskinan dan penderitaanlah yang menjadi
motif konflik dalam novel ini. Seakan ia memotret kehidupan kaum marjinal di
sebuah kota yang terpinggirkan namun masih khas daya kesederhanaannya. Namun,
Eka sebagai penulis membuat kisahnya tak hanya sekadar novel tipis, psikologis
masing-masing tokoh terasa perkembangannya dalam novel ini. Hal ini dikarenakan
Eka membuat tulisannya kaya akan narasi. Meskipun begitu, gaya bercerita minim
dialog tersebut rawan membuat pembaca jenuh. Konflik seru dalam novel ini
berhasil menyelamatkannya dan tentu saja membuat novel ini tak sekadar prosa
belaka.
Eka menyajikan sebuah drama berbalut tragedi yang tidak
biasa. Lewat Lelaki Harimau, pembaca
akan menangkap makna ironi kehidupan lewat tokoh-tokohnya yang sebagian besar
bernasib miris. Eka seakan mengajak pembaca merasakan nilai-nilai kehidupan yang
menyihir dari sebuah kota fiksi tak bernama tempat ‘Lelaki Harimau’ Margio berusaha melawan nasibnya yang malang.[]
Khusus All Member..
BalasHapusCLAIM SETIAP HARI...!
No ribet, jamin proses cepat dan menang berapa pun di bayar...
Deposit and Claim now...!
Klaim Sekarang juga
Link Daftar: https://188.166.211.26:9443/
klik link dsisini
BalasHapus