Langsung ke konten utama

[Review] Corat-Coret di Toilet by Eka Kurniawan



Judul: Corat-Coret di Toilet
          Penulis: Eka Kurniawan
          Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
          Terbit: Cetakan Ketiga, Juni 2016
          Tebal: 130 Halaman

Kumpulan cerpen (kumcer) biasanya memuat banyak cerita yang bisa dibaca sekali duduk. Begitupun kumpulan cerpen karangan novelis Eka Kurniawan yang melejit karena karya novelnya berjudul Cantik Itu Luka. Corat-Coret di Toilet barangkali adalah kumcer pertama Eka yang diterbitkan secara mayor, dalam kumcernya ini Eka banyak bicara seolah mengkritik banyak hal yang tak dihiraukan banyak orang atau barangkali saja sudah jenuh diorasikan khalayak ramai.

Cerpen utama berjudul Corat-Coret di Toilet yang memuat satir luar biasa. Cerpen tersebut berlatar tempat entah di kota mana yang jelas latar waktu menunjukkan setelah pergulingan presiden orde baru. Diceritakan di sebuah kampus terdapat toilet khusus mahasiswa campur gender alias bisa dipakai lelaki atau wanita. Dinding toilet baru saja dicat menghilangkan noda tulisan-tulisan penuh caci maki dan tak jelas. Pada akhirnya seseorang yang jahil menuliskan sesuatu di sana. Pertama-tama dikomentari satu orang, kemudian dibalas satu orang lagi. Kemudian setelah itu seseorang membalas pesan itu, hingga ada satu balasan pesan kontroversi yang menimbulkan kembalinya noda-noda tak jelas di dinding toilet itu. Sebagian besar mengecam satu kalangan yaitu anggota dewan yang dianggap tak becus mengurus rakyat, mereka hanya bisa ongkang-ongkang kaki.

Eka lewat cerpen-cerpennya tak henti menyuarakan sesuatu yang lantang. Bahkan pada cerpen pembuka di buku ini, Eka seakan tak takut mengkritik pemerintah yang telah tumbang. Cerpen tersebut berjudul Peter Pan, Peter Pan adalah tokoh dongeng. Namun, dalam cerpen ini Peter Pan berada di Indonesia saat rezim salah satu presiden otoriter tengah berkuasa. Peter berusaha keras dengan banyak berorasi dan melakukan gerakan bawah tanah bersama Sang Puteri demi melawan rezim penuh ketidakadilan. Hingga sang tokoh itu lenyap tanpa jejak.

Pada cerpen Hikayat Orang Gila, Eka mendongeng layaknya juru dongeng handal dengan kisah manusia tak waras yang melalangbuana mencari tempat yang aman di sebuah negeri yang telah hancur dan kacau balau. Orang gila tersebut mati pada akhirnya karena semua daerah telah remuk. Jangankan orang gila, orang biasa saja harus kesulitan bertahan, sang orang gila tak mampu bertahan sampi titik akhir.


Cerpen-cerpen dalam buku ini seakan menampar dengan tema-tema tak biasa. Eka mengajak pembaca berimajinasi dengan konsep-konsep cerita yang membangkitkan simpati pembaca untuk hadir setelah menelusuri setiap kisah-kisahnya yang terkadang dituturkan secara sarkastik. Pembaca boleh jadi akan terkejut-kejut tiap kali menikmati kisah-kisah Eka dalam buku ini, Eka memang piawai dalam menuliskan prosa cerita. Pada akhirnya, kumcer ini direkomendasikan untuk siapa saja yang berkehendak menikmati kisah-kisah tak biasa dari salah satu penulis luar biasa Indonesia.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...

The Cat Returns (2002), Sebuah Ulasan Singkat

Film ini mengisahkan seorang siswa bernama Haru yang kurang bisa menikmati hidupnya karena terasa membosankan. Haru memendam perasaan kepada siswa cowok di sekolahnya namun sayang Haru harus menelan pil pahit karena dia tahu cowok itu sudah memiliki kekasih. Hidup Haru berubah saat dia kemudian menyelamatkan seekor kucing yang akan tertabrak mobil. Sejak saat itu, Haru kembali mempertanyakan kembali makna kebahagiaan dalam hidupnya. Menonton film ini membuatku merasa bahagia dan tenang. Mungkin lebih ke perasaan tentram sepanjang menonton filmnya. Karena aku pikir plot dalam film ini sungguh sangat mudah dicerna namun aku tidak protes. Tidak seperti kebanyakan film lainnya kreasi studio Ghibli, film ini seakan tidak berusaha membuat pusing penontonnya, ya mungkin memang sengaja dibuat mudah ditebak dari segala aspek filmnya.  Menurutku, penonton akan mengambil hikmah tentang tidak banyak menggerutu dalam menjalani hidup saat mereka menuntaskan menonton film ini. Karena ...