Judul:
Grandpa,
Grandma, and Me
Penulis:
Arleen A.
Illustrator:
Herlina K., Jackson, dkk
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tebal:
208 Halaman
Terbit:
2016
“When
the cookies are cool, Grandpa makes the icing and teaches me how to put it on
the cookies. They don’t really look like the one my friend makes. They look
much better.” Grandpa’s Magic Oven by Arleen A.
Adakah anak
kecil yang selalu cemberut apabila bermain bersama kakek atau nenek mereka?
Adakah anak kecil yang selalu kabur saat bertemu kakek atau nenek mereka karena
dianggap membosankan? Dan adakah anak kecil yang merasa kakek atau neneknya
penculik saat bermain bersama mereka? Semua hal tersebut ada dalam buku anak terbaru
Arleen A. yang mana penulis anak produktif. Setelah sebelumnya ia menerbitkan
buku tentang ayah dan ibu, kini ia menggarap tema kakek dan nenek dalam buku
bergambar karyanya. Arleen mengisahkan banyak kisah unik tentang kakek dan
nenek, serta tentu saja interaksi seorang anak kecil dengan orang tua- orang
tua itu.
Di buka dengan
kisah Sarung Tangan Ajaib, Arleen
menyorot kehidupan seorang anak perempuan yang baru-baru ini berinteraksi
dengan neneknya. Ia kini harus sering bertemu neneknya karena ibunya bekerja.
Anak itu belum tahu kehidupan neneknya yang sangat menyukai dunia cocok tanam.
Anak itu bahkan tidak mau diajak berkebun karena merasa jijik melihat banyak
cacing di ladang. Lewat sebuah sarung tanganlah sang nenek mampu mengubah
perspektif anak tersebut mengenai berkebun. Pada akhirnya, anak perempuan itu
menganggap berkebun sebagai hal mengasyikkan.
Kisah kedua
masih dituturkan oleh anak perempuan. Kini sang tokoh merasa iri pada
teman-temannya yang membawa kue-kue cantik dan lezat ke sekolah. Teman sang
tokoh bilang bawa kue-kue menarik itu dibuat oleh oven canggih. Maka, sang anak
perempuan mengadu pada orangtuanya untuk dibuatkan kue lezat. Sayangnya,
orangtuanya tak mampu untuk membuatkan kue enak karena tak ada oven canggih
tersedia. Untunglah sang kakek mengajak anak perempuan itu untuk menggeledah
gudang rumahnya. Terdapat oven besar tua yang ternyata masih berguna. Maka,
keduanya bekerjasama membuat kue-kue lezat. Hasilnya jauh dari harapan, namun
mereka berdua senang. Mereka bahagia karena bisa membuat kue lezat
bersama-sama.
Delapan kisah
lainnya di buku ini masih seputar hal-hal unik yang terjadi antara cucu-cucu
dengan kakek neneknya. Sungguh, banyak pesan moral yang diselipkan dengan tidak
menggurui dalam kisah-kisahnya. Arleen lihai dalam meracik pesan yang
diselundupkans secara halus dalam kisah-kisahnya. Tengok saja contohnya dalam
kisah ketiga berjudul Kakek dan Nenekku
Bukan Pensiunan. Tokoh utama dalam cerita itu adalah anak kecil laki-laki
yang memata-matai kegiatan nenek kakeknya yang telah pensiun. Ia pikir
pekerjaan keduanya kini sebagai agen detektif karena mereka eksentrik. Pesan
moral dalam cerita tersebut adalah kakek nenek kita memang telah menua, namun
bukan berarti kegiatan mereka terbatas. Mereka masih bisa berkreasi.
Buku ini
semakin menarik karena kisah-kisahnya dilengkapi dengan Bahasa Inggris. Dalam
artian, buku ini disajikan dalam dua bahasa sehingga para pembaca anak bisa
terhibur oleh kisah-kisahnya sekaligus mendapatkan pengetahuan dua bahasa.[]
Komentar
Posting Komentar