Diari Hara by Nana Sitompul
|
Blurb:
COWOK SUKA NULIS DIARI?!
Sst! Jangan keras-keras, nanti yang lain tahu! Hara memang diam-diam suka nulis diari, dan ini ceritanya...
Punya orangtua tajir dan sekolah di SMA elite nggak menjamin kamu bakal dianggap keren. Nggak percaya? Tanya Hara! Kalau mobil kamu cuma sedan bekas, kamu nggak atletis, atau kemampuan akademik kamu biasa banget, jelas kamu dianggap cupu!
Tetapi Hara langsung mati-matian les matematika demi merebut hati Sissy, anak baru di kelasnya. Apalagi Sissy cantik dan pintar, dan cuma tertarik sama cowok yang otaknya encer juga. Meski bersaing dengan Ramon si ketua klub matematika yang juga jagoan basket, Hara bertekad menghapus label cupu dan jadi cowok idaman Sissy!
N.B.: Jangan bilang-bilang soal diarinya!
Review:
Hara
adalah seorang cowok yang tingginya 185 cm. Punya rambut pendek dan tentu saja
berkacamata. Ia adalah seorang siswa di salah satu sekolah elit Jakarta. Ia
sekarang kelas dua belas dan di tahun terakhir sekolahnya ini, ia benar-benar
berharap menggapai mimpinya: tidak mau menjadi cupu lagi dan tidak mau
memedulikan omongan orang lain lagi terhadapnya.
Di hari pertama
sekolahnya ia benar-benar kaget. Ia sangat tidak menyangka akan duduk bersama
Nana. Dia adalah gadis aneh dengan rambut pendek, juga tubuhnya tinggi kurus,
dan ia selalu terlihat dekil dan misterius. Meskipun ia pintar, tetap saja
menurut Hara gadis itu aneh, semuanya karena gadis itu terlalu pendiam dan
tentu saja karena duduk dengan Hara: yang duduk dengan orang aneh adalah orang
aneh pula.
Hari-hari awal Hara
yang memusingkan karena tidak lepas dari bully-an
Ramon (cowok cakep dan pintar di kelas Hara yang punya dendam pada Hara), ia
tak henti-hentinya mem-bully Hara.
Semua memang terjadi bukan tanpa sebab, semua karena Hara yang tidak keren,
tidak gaul, tidak pintar, plus Hara
adalah orang kaya yang tidak boleh memamerkan kekayaannya. Akhirnya, hidup Hara
benar-benar menyedihkan, harus bergaul dengan orang-orang cupu di kelasnya dan
tentu saja tidak punya pacar. Siapa yang mau jadi pacar Hara? Namun, suatu hari
ada murid baru yang membuat Hara jatuh cinta sampai mati. Dia adalah Sissy.
Tetapi apakah Sissy juga cinta Hara? Dan
apakah Ramon akan menjadi saingan Hara untuk mendapatkan Sissy? Duhhh ... hidup
Hara semakin rumit kala Mamanya mendatangkan guru les matematika yang ternyata
NANA! Apa yang harus Hara lakukan?
Lagi. Saya membaca teenlit yang saya pikir ceritanya antimainstream. Buku Diary Hara ini
punya premis menarik tentang cowok cupu yang tidak punya keahlian eksak tetapi
hobi menulis catatan harian di sebuah buku. Ya, dia adalah Hara yang sudah
terlalu pusing dengan kehidupannya. Saat ia mulai mencintai seseorang, ternyata
Hara rela melakukan segalanya, tentu saja hal-hal positif.
Buku ini juga punya
nilai inspirasi moral yang tinggi. Karena fokus atau subplotnya juga menyorot
kehidupan Nana, gadis miskin yang terpaksa bersekolah di sekolah orang-orang
kaya karena otaknya encer. Sebenarnya kehidupan Nana ini benar-benar menarik,
ia rela sekolah jauh-jauh dari Tanggerang ke Jakarta demi beasiswa, plus dia
orang tak punya yang selalu menolak pemberian atau pertolongan siapa pun, ia
punya trauma masa lalu yang membuatnya selalu jaga jarak pada orang lain juga
ia lebih memilih memaksimalkan kemampuan diri sendiri terlebih dulu. Hal unik
tentang Nana dalam buku ini adalah beberapa di antaranya ia memakai kantong
kresek ke sekolah, ia membawa bekal nasi goreng untuk beberapa kali makan.
Intinya dia sosok inspiratif.
Sedangkan, Sissy
adalah sosok Nana versi kaya. Dia tidak seperti teman-temannya yang suka
belanja, pamer barang kaya, dan juga bermewah-mewahan. Ia gadis Indo yang
membuat Hara jatuh cinta sampai mau-maunya Hara les privat bareng Nana juga
ikut latihan basket demi membuktikan ia pantas dicintai Sissy.
Yang membuat buku
ini unik adalah cara penceritaan pengarangnya dengan model buku harian tentu
saja lewat sudut pandang Hara. Sosok Hara yang hobi menulis diary benar-benar keunggulan buku ini karena itu sangat unik. Dan
di ending buku ini, keunikan Hara
itulah yang akan membuatnya menemukan jati diri juga rasa percaya dirinya bahwa
tidak semua orang keren itu adalah yang pintar sains.
Kocak, seru, dan
bikin galau. Buku ini komposisinya komplit karena ada kisah cinta segitiganya
antara Hara, Sissy, dan Ramon. Juga ada kisah sejati persahabatannya pula
antara Hara, Nana, dan Sissy. Yang paling penting adalah nilai inspiratifnya
bahwa tidak berhak orang kaya menginjak-injak orang-orang miskin, juga setiap
individu itu punya kelebihan dan kekurangan, dan yang paling penting setiap
orang punya kesempatan untuk melaju menjadi lebih baik asal mampu mengasah
bakatnya dengan benar dan konsisten, tak ketinggalan pula tentang amanah yang
satu ini: menjadi diri sendiri itu penting.
Dengan cover-nya yang simple, Diary Hara berhasil membuat saya excited. Ternyata isinya tidak saya sangka-sangka, penuh dengan
nilai-nilai moral yang inspiratif. Karena tidak selamanya cerita percintaan
remaja itu dikemas dengan romantisme mululu, coba aja deh buktikan dengan baca
Diary Hara ....[]
Komentar
Posting Komentar