Langsung ke konten utama

[Review] Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas by Eka Kurniawan


Judul: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 242 Halaman
Terbit: Cetakan Kelima, Juni 2016

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, novel Eka Kurniawan ini dikhususkan untuk pembaca dewasa. Kontennya memang selayaknya hanya diperuntukkan untuk pembaca umur 21 tahun ke atas. Kisahnya sendiri mengisahkan Ajo Kawir yang kehilangan kemampuan kejantanannya. Hal ini disebabkan Ajo Kawir pada suatu malam saat ia berumur belasan tahun, ia melihat seorang wanita gila diperkosa dua polisi. Ajo Kawir yang ketahuan mengintip, langsung disuruh dua polisi tersebut untuk melihat tragedi tak senonoh itu. Saat itulah bencana dalam hidup Ajo dimulai. Itulah inti novel ini.

Ajo telah melapor hal ini kepada Iwan Angsa, ayah Tokek sahabat baiknya. Maka, Iwan melakukan berbagai hal demi kembali sembuhnya kemaluan Ajo. Semua sia-sia sampai Ajo pun melupakan itu. Hidup remaja Ajo pun diwarnai banyak hal buruk. Ajo dan Tokek sama-sama layaknya berandalan. Mereka sering mabuk-mabukan dan tentu saja pindah sekolah sudah tak terhitung lagi akibat mereka badung. Kedua remaja itu sering melakukan kerusuhan.

Suatu hari, Ajo pun merasa simpati dengan pembantu temannya yang difitnah. Ajo mencoba memberi pembalasan pada Pak Lebe (tokoh jahat itu). Ajo berhadapan dengan algojo Pak Lebe yang ternyata seorang perempuan cantik bernama Iteung. Ajo dan Iteung pun berkelahi membela masing-masing pihak. Tidak ada yang menang ataupun kalah. Namun, saat itu Ajo dan Iteung sama-sama jatuh cinta. Masalahnya, apakah cinta mereka akan terwujud dengan banyaknya masalah pada pribadi masing-masing? Terutama pada Ajo Kawir yang impotent. Dan tentu saja pada Iteung yang mana korban pelecehan seksual.

Novel kesekian Eka ini mampu membuat pembaca hanyut dalam kisahnya. Selain konflik intinya yang unik, Eka menyajikan cerita semi-silat. Banyak adegan perkelahian yang ditampilkan lewat adegan-adegan berbahaya seperti saling berkelahi dengan jurus masing-masing dan sebagainya. Eka bahkan menampilkan sosok Iteung, perempuan yang menguasai bela diri karena motifnya sebagai korban pelecehan seksual. Sedangkan, tokoh Ajo Kawir sendiri berubah menjadi seorang penjahat saat ia kehilangan arah hidupnya.


Selain itu, banyak pesan yang coba disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat utama adalah bahwa pentingnya menahan hawa nafsu dalam hidup kita. Eka mampu menyelipkan amanat filosofis itu malah dengan banyak menampilkan adegan dengan darah berlumuran di mana-mana akibat perkelahian. Eka mencoba menyampaikan pesan kepada pembaca dengan blak-blakan yang amat tak menggurui. Novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca karena kisah apiknya yang tidak pasaran, terutama amanatnya yang sangat bisa menginspirasi pembaca karena disampaikan secara menarik lewat kisah semi-silat dan romansa yang berkesinambungan.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Review Never Have I Ever Season 2 (Sebuah Ulasan Singkat)