Penulis
Netty Virgiantini
Judul
Kembar Dizigot
Terbit
Maret 2015
Penerbit
GPU
ISBN
978-602-03-1397-9
|
Kisah
Nadhira dan Bashira kini berlanjut. Sebelumnya di Lho, Kembar Kok Beda Nadhira
mendapatkan nasib buruk karena tangannya patah dan ia harus selalu menenteng
tangan kanannya karena sekarang tengah diberikan aksesoris cantik namun
menyiksa berupa slab gips.
Di
Kembar Dizigot ini, kisah Nadhira akan terasa lebih menegangkan karena ia harus
mengalami banyak hal, dimulai dari kemampuan menggambarnya yang pelan-pelan
sudah tak semahir dulu, larangan ayahnya yang begitu keras padanya untuk tidak
berpacaran, dan pengkhianatan saudara kembarnya sendiri Bashira yang
terang-terangan dekat-dekat terus dengan Narotama (mantan kecengan Nadhira) dan
selalu kedapatan berduaan oleh mata kepala Nadhira.
Belum
lagi sosok Kemal (orang yang menyebabkan tangan Nadhira patah) si Onta Padang
Pasir yang tidak henti-hentinya mengganggu Nadhira, gadis itu berpikir, kenapa
Kemal selalu mengganggu Nadhira? Apa dia suka padanya? Tetapi, cowok itu tak
kunjung berterus terang, hingga pada buku ini akan ditemukan apa motif
sesungguhnya ia terus mendekati Nadhira.
Lalu,
apakah Nadhira dapat menyelesaikan masalahnya satu per satu? Apa yang harus ia
lakukan ketika ia menderita patah hati sekaligus patah tangan? Sementara
sepertinya dia semakin hari semakin gila karena tak bisa menjangkau Narotama
yang kini malah berpaling ke saudaranya. Bagaimanakah teman-temannya membantu
Nadhira agar cewek yang bekerja sebagai ilustrator majalah sekolah itu bisa
tersenyum lagi juga selalu riang gembira lagi seperti dulu serta tak lupa
menjadi ahli gambar lagi?
Novel
lanjutan Lho Kembar Kok Beda ini bisa menjadi penuntas rasa penasaran. Di buku
kesatu plot cerita berujung kepada nasib-nasib tokohnya yang belum selesai,
Nadhira yang mendapat musibah bertubi-tubi, cowok yang menyukai
Nadhira─Narotama─yang terpaksa tidak bisa dekat lagi karena ayah Nadhira yang
makin tegas, kisah Raven sahabat cowok Nadhira yang katanya naksir juga, serta
Kemal yang terus menancapkan aksi-aksi modus kepada Nadhira. Di dalam buku ini sekiranya
dijelaskan tiga plot besar penyelesaian yang saling membenturkan benang merah
masing-masing sehingga menggulirkan gerak cerita sampai ke ending yang begitu unpredictable.
Pertama adalah
mengenai cara Nadhira bangkit. Bukan hal mudah ketika mencoba menjalani
kehidupan baru sebagai orang pasif yang terus-menerus diam selama enam minggu
yang bagai enam abad bagi Nadhira. Perlahan ia menyadari bahwa kemampuan
menggambarnya menurun, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia malah terus
uring-uringan. Pada bagian ini, di buku Kembar Dizigot, akan dapat dicomot
amanat pentingnya keberadaan sahabat. Ternyata, itu dialami Nadhira saat
teman-temannya terus mendukungnya saat tangannya patah dan selepas slab gips di tangannya dilepaskan.
Mereka memberikan semangat berupa hal-hal yang Nadhira tak sangka-sangka. Itu
ampuh membuatnya sedikit-sedikit menjadi Nadhira yang seperti dulu lagi: ceria,
semangat, kreatif, dan tak pantang menyerah.
Kedua
adalah konflik Nadhira dengan Bashira. Saudara kembar Nadhira secara langsung
melanggar perjanjian di antara mereka. Seharusnya Bashira tidak dekat-dekat
dengan Narotama, ia dianggap Nadhira sebagai pengambil kesempatan ulung.
Sementara Narotama pun setali tiga wang, ia menjauhi Nadhira padahal cewek itu
tengah nelangsa. Yang membuat tercengang di penyelesaian konflik ini adalah
tekniknya yang lembut dan menyodorkan solusi yang win-win solution banget deh pokoknya.
Ketiga,
kisah cowok-cowok di sekeliling Nadhira. Kemal si Onta Padang Pasir masih
membuat Nadhira jengkel. Sedangkan Raven tengah disukai cewek yang tidak
Nadhira duga-duga. Dan Narotama seperti tak rela meninggalkannya. Semuanya
mendapatkan porsi yang sama-sama standar di penyelesaian. Dan yang paling
penting adalah Nadhira menyongsong harapan emasanya pada setiap cowok-cowok
itu. Clue-nya hanya satu, lewat
ilustrasi ajaib Nadhira dalam sebuah proyek rahasianya bersama majalah sekolah
yang dipegang Monik temannya.
Buku
ini seru sekali karena plotnya rapih dan transisi per babnya tidak meluber
menjadi plotholes, selain itu gaya
penuturan penulisnya kocak dan komedi banget deh, jadi yang semula akan merasa
simpati pada Nadhira, bisa sekaligus ketawa juga sih gara-gara tingkah cewek
itu dan karakter-karakter lainnya tidaklah mainstream.
Yang
paling penting adalah amanatnya lho bahwa ada beberapa hal yang perlu digaris
bawahi, di antaranya, jangan sekali-kali bermain-main dengan yang namanya
cinta, mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cara apapun bukanlah hal yang baik,
juga pikirkanlah seribu langkah yang akan kamu lakukan ketika kamu jatuh, bukan
memikirkan hal-hal yang akan kamu lakukan saja ketika bahagia, karena
terjerembab itu sakit. Bahkan hina.
Mungkin
itu saja yang bisa yang infokan seputar novel teenlit terbaru berjudul Kembar
Dizigot ini. Karena bukunya bagus dan bikin penasaran, fyi saya menghabiskan buku ini hanya sehari saja lho. Semoga dalam
waktu dekat kamu juga bisa membacanya ya! Semoga.[]
makasih kakk..
BalasHapusya sama-sama
BalasHapusMakasih kakak, bagus deh kak resensi nya
BalasHapusiya sama sama...
Hapus