Judul buku: Walking
After You
Penulis:
Windry Ramadhina
Penerbit:
Gagasmedia
Tebal:
328 halaman
Terbit:
Desember 2014
Tidak selamanya dalam sebuah novel
romantis tersimpan cerita yang manis. Dalam Walking After You segalanya berubah
menjadi sangat sendu. Novel tersebut bercerita tentang An yang telah
meninggalkan Australia sejak dua tahun lalu. Sekarang ia mencoba peruntungan
untuk menjadi asisten koki masakan Perancis di toko kue Afternoon Tea Jakarta.
Segalanya jadi ajaib karena di toko itu An bertemu koki yang akan ia buntuti
setiap harinya, koki tersebut sangatlah judes. Dia bernama Julian. Selain itu,
di Afternoon Tea pun An akan bertemu pelanggan misterius yang mengidolakan
coklat hangat, ia bernama Ayu, kehadirannya selalu bertepatan dengan kedatangan
hujan bahkan badai.
Lalu apa hubungan An dengan Arlet
yang sepanjang cerita dituturkan oleh penulis? Apakah tujuan sebenarnya An
menghabiskan waktu di Afternoon Tea? Dan siapakah pria yang datang dari masa
lalu membujuk An saat kedatangannya ke Afternoon Tea? Kisah dalam Walking After
You akan menyeret pembaca ke masa lalu An si gadis kembar yang tengah melangkah
ke babak baru kehidupannya.
Membaca Walking After You adalah
pilihan tepat untuk menikmati cita rasa karya lokal yang gurih. Novel tersebut
berisi dari segi penceritaan yang lincah, alur yang mengalir legit, dan
penuturan penulisnya yang seakan memperkenalkan dunia kuliner ke pembaca. Aroma
remah roti, selai, dan racikan adonan kue setengah jadi akan terus mengalir
sepanjang cerita karena fokus penulis di buku ini adalah dunia kuliner yang
mempreteli segala hal tentang pastry. Bahkan
nama-nama bab dalam novel ini sangatlah menjunjung dunia kuliner.
Amanah dalam buku ini pun begitu
menonjok. Tokoh utama An, dihadapkan pada banyak masalah yang ia coba
selesaikan sendiri dengan caranya. Bayangan masa lalu berupa penyesalan coba An
kikis dengan cara yang sebenarnya tidaklah baik, dengan melarikan diri ke
Afternoon Tea. Intinya, pesan yang coba dituturkan penulis di buku ini adalah
kita sebagai makhluk yang memiliki hati haruslah memaafkan kesalahan masa lalu
yang penyebabnya adalah diri kita. Juga tentang keputusan mengambil resiko demi
masa depan, jika hal berharga lewat di depan kita, kenapa tidak cepat buru-buru
kita ambil kalau efeknya baik untuk masa depan?
Dari tokoh An yang usinya dewasa muda,
pembaca akan mengetahui bahwa tidaklah mudah menghapus jejak masa lalu. Dalam
novel ini, jejak masa lalu yang kelam diukir An sebagai saudara kembar yang
dulunya telah menyakiti saudara kembarnya sendiri dengan menikung kekasih
kembarannya. Tetapi, bukankah kesempatan untuk berubah jadi lebih baik selalu
ada? Maka An mencoba menjadi pribadi baru lagi dan menganggap dirinya racikan
adonan kue yang perlu dicampur bahan-bahan kebaikan lain. Jadi, apakah kamu sudah
siap untuk hanyut pada kisah An di Walking After You? Selamat menimati aroma basil sepanjang cerita![]
Komentar
Posting Komentar