Langsung ke konten utama

Cerpen Bilamana Cinta (Kabar Cirebon, 26 September 2020)



Ini adalah kisah temanku. Kisah yang telanjur terpatri dalam pikiran. Sebuah kisah yang mungkin tidak bisa aku lupakan karena memang benar terjadi dalam hidupku.

Temanku berusia hampir tiga puluh tahun, masih melajang dan baru saja berencana untuk berumah tangga. Selama ini ia hanya menjalankan hubungan yang ia labeli sendiri sebagai permainan. Bagaimana itu bukan permainan karena ia tidak pernah serius, sebenarnya bukan dia yang tidak pernah serius, namun perempuan-perempuan yang ia jalin hubungannya saja selalu membuatnya berada di dalam posisi yang sangat sulit.

Terakhir, ia mencoba mendekati seseorang yang ia anggap spesial karena menurut perspektif orangtuanya orang tersebut layak diperjuangkan. Orang tersebut adalah tetangga desanya yang sekarang sedang bekerja di Hongkong. Orang tersebut terasa klik pada awalnya namun setelah menjalin hubungan resmi selama beberapa bulan, temanku merasa sangat tidak cocok.

Begini alasannya, perempuan itu kerap kali bersebrangan pendapat dengan temanku. Acap kali temanku sering mengeluh tentang tempat kerjanya yang juga tempat kerjaku. Beberapa kali temanku berkata bahwa ia akhir-akhir ini seperti ditekan tanpa henti. Tebak apa yang perempuan pekerja migran di Hongkong itu katakan? Dia berkata bahwa seharusnya temanku lebih ikhlas lagi dalam bekerja. Tentu hal itu sangat membuat temanku tersinggung. Keadaan semakin runyam ketika ponsel temanku mati mendadak untuk beberapa hari sehingga ia harus memutuskan sementara komunikasi dengan perempuan itu. Berakhir dengan perempuan itu merasa temanku meninggalkannya begitu saja. Akhirnya putus menjadi pilihan mereka. Aku dengar bulan lalu, perempuan TKW itu baru saja menikah tentu bukan dengan temanku.

Sebenarnya itu bukan hal terakhir, yang kali terakhir terjadi adalah hal yang sangat membuatnya merasa semakin tidak nyaman dalam berhubungan. Begini, jadi temanku mencoba mendekati sepupu teman kerjaku. Ya, teman kerjaku itu perempuan dan tidak mungkin temanku mendekatinya karena teman kerja perempuanku itu sudah memiliki kekasih. Sepupu teman kerjaku itu sebut saja namanya Anum. Anum sangat cantik dan hal itu membuat temanku tertarik. Temanku kali pertama melihatnya lewat sebuah postingan media sosial Instagram milik teman kerja perempuanku.

Awalnya dari percakapan-percakapan di dunia maya. Temanku merasa bahwa Anum sangat ramai namun lucu. Ditambah kepribadiannya yang lumayan di atas rata-rata menambah plus poin. Terlebih Anum adalah anak tunggal yang tinggal hanya dengan ibu dan neneknya di sebuah desa dekat kotaku. Rencana menemui Anum pun dimulai, tentu temanku hendak menemuinya tanpa diriku. Aku hanya sebagai pendukung. Anum akan bertemu dengan temanku beserta teman kerja perempuanku untuk mencairkan suasana. Pertemuan awal itu pun terjadi, semuanya lancar. Temanku tidak pernah menduga jika Anum itu memang perempuan yang sangat suka bicara namun tidak terasa mengganggu. Sangat-sangat easy going istilahnya. Temanku memberikan sinyal yang jelas-jelas mengatakan bahwa ia memang sedang mencari calon pendamping hidup. Anum merasa merespon semuanya dengan positif, maksudnya bukan dalam hal yang bisa diartikan negatif oleh temanku. Namun, hal itu juga belum begitu pasti.

Masalahnya setelah pertemuan itu tidak ada pertemuan-pertemuan lainnya. Anum rasanya menghindar dari temanku. Bagaimana tidak, percakapan-percakapan tidak dia balas lagi. Malah, di postingan Instagramnya, Anum kerap kali membagikan video kehidupan keseharian aktor pria mapan dan populer. Sepertinya itu kode kalo Anum menginginkan calon suami atau setidaknya pasangan yang seperti itu. Hal itu membuat temanku kecewa untuk kesekian kali, ditambah Anum jelas-jelas memberikan jawaban yang sangat tidak memuaskan ketika temanku hendak menemuinya, ia hendak bersilaturahmi ke rumahnya, hendak menemuinya tentu saja. Anum benar-benar menyatakan dirinya mungkin tidak ingin diasosiasikan dengan temanku lagi barangkali.

Teman kerja  perempuanku bilang bahwa Anum sebenarnya masih belum bisa berpindah hati dari kekasihnya yang telah memutuskannya beberapa tahun lalu. Anum benar-benar tertambat pada cinta pertamanya, lelaki itu bilang jika memang berjodoh suatu saat mereka akan dipertemukan lagi. Anum merasa seratus persen harus memercayai perkataan lelaki yang alim tersebut, sangat religius. Terakhir kali aku tahu kabar Anum, perempuan itu menghadiri pernikahan teman kerja perempuanku yang baru saja undur diri dari tempat kerja kami karena beban kerja yang terlalu berat dan terlalu banyak fitnah dan drama. Anum bertanya tentang temanku, tentu temanku sudah melupakannya karena Anum diam-diam menjadikannya ban serep alias cadangan jodoh tentu dengan ketidakpastian sebagai atributnya. Sungguh kejam sekali.

Bilamana cinta bicara, akan ada terus bunga-bunga perasaan yang mekar, di mana pun dan kapan pun. Begitulah yang terjadi pada temanku. Bahkan sebelum itu terjadi temanku juga telah melakukan pendekatan dengan beberapa rekan kerja perempuan di lingkungan kerja. Iya, hal itu terjadi dua kali. Yang pertama sebelum drama cinta dengan Anum, yang kedua setelah Anum. Yang terjadi sebelum Anum adalah pada rekan kerja perempuan yang lain, yang usianya sama denganku. Temanku merasa memiliki kesamaan karena sama-sama menyukai Jepang, budayanya, dan bahasanya. Temanku mencoba mendekatinya dengan mengirim pesan secara intense, ya pesan di aplikasi WhatsApp tentu saja. Bahkan dengan melibatkanku, kita sama-sama kopi darat, maksudnya melakukan pertemuan di luar jam kerja pada saat perempuan rekan kerjaku itu telah pindah kerja, bahkan stop bekerja karena ia melanjutkan kuliah sastra Jepang di universitas lokal di kota kami.

Ada yang aneh, kata temanku. Karena saat temanku berusaha membicarakan bahkan mencoba meminjamkan buku belajar bahasa Jepang, perempuan itu seperti menolak dengan halus. Dia bilang bahwa ia juga memiliki buku-buku lainnya. Menurut temanku itu bukan hal yang bagus seperti kode penolakan yang awal-awal sekali dilancarkan, jadi seperti tidak ada celah jika harus melangkah ke proses selanjutnya. Ditambah, perempuan itu menurutnya hendak fokus berkuliah dan keluarga temanku merasa kurang sreg walau hanya mendengarkan cerita tentang perempuan itu lewat temanku saja. Perempuan itu masih berkuliah dan masih belum lulus dan tentu belum memikirkan pernikahan karena ia mungkin hendak bekerja setelah ini.

Yang terakhir adalah setelah peristiwa Anum, temanku mencoba mendekati rekan kerja perempuan yang baru hampir satu tahun bekerja di sini, namun dia akan pindah setelahnya. Ia akan pindah dengan alasan akan pindah kota. Temanku merasa perempuan ini memiliki karakter istri idaman yang siap mendengarkan, siap membangun rumah tangga yang adem ayem, dan tentu siap memomong dan mendidik anak-anaknya kelak dengan baik. Beberapa bulan proses pendekatan coba dilancarkan, mulus. Gayung bersambut sepertinya karena perempuan itu juga sama-sama menyukai temanku juga. Malah, perempuan itu memberikan kejutan hadiah pada saat temanku berulang tahun. Namun, kaget aku setelah tahu temanku sepertinya merasa tidak cocok dengan perempuan itu karena dianggap terlalu monoton. Hemmm… aku juga tersinggung karena karakterku juga monoton, apakah suatu saat nanti aku akan diperlakukan seperti itu juga?

Tetapi, pada suatu hari terungkap kenapa dia menjauh. Perempuan-perempuan yang ia sukai dulu mencoba mendekatinya lagi, tentu bukan perempuan-perempuan yang aku ceritakan sebelumnya. Pada satu waktu, dia merasa bahwa ia merasa ia lebih nyaman dengan apa yang ia butuhkan, bukan inginkan. Pada satu hari juga aku tersadar bahwa cinta bisa sangat rumit dan runyam. Terjadi pada beberapa orang bukan berarti akan dirasakan sama begitu saja oleh orang-orang lainnya. Kisah temanku memberikan pelajaran penting bagiku bahwa cinta saja tak cukup kuat untuk diyakinkan oleh diri sendiri, mungkin perlu bantuan banyak pihak agar tetap langgeng, tak kandas, dan tetap subur. Bilamana cinta bicara, akan ada banyak hal yang lainnya turut tumbuh. Ia tak sesederhana yang banyak ditampilkan dalam film-film romantis apalagi puisi-puisi terlebih dalam  lagu-lagu berlirik berbunga atau sedih. Cinta itu rumit.[]

Komentar

  1. The 8 Best Mobile Casino Apps in 2021 - JTM Hub
    The 8 Best Mobile Casino Apps in 2021 보령 출장마사지 · 의정부 출장샵 888 Casino - No Deposit Bonus 아산 출장안마 · 충주 출장마사지 Vegas Slots - Best 안동 출장안마 Casino Apps for Slots · Playamo Casino - Fast Withdrawals

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)