Judul: Autumn Once
More
Penulis: Ilana Tan,
Ika Natassa, aliaZalea, Dkk.
Penyunting: Tim
Editor GPU
Tebal: 232 halaman
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Cetakan Pertama:
April 2013
Ketika di
perpustakaan saya bingung memilih buku fiksi yang cocok untuk saya pinjam
menemani buku Akuntansi orderan teman berhubung dia gak punya kartu perpus
kampus. Saat itu saya melipir ke rak fiksi dan espektasi saya selalu ingin
membaca hal-hal baru. Berhubung bacaan Metropop yang pernah saya baca hanya
karangan-karangan Ilana Tan, pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada buku
bersampul merah darah dengan siluet pohon. Yups, Autumn Once More yang
sampulnya bisa saja bikin mata terus-menerus merasa teduh.
Ada tiga belas cerpen di dalam buku
ini, semuanya bergenre Metropop alias menitikberatkan ke konflik orang-orang
dewasa perkotaan. Dibuka dengan cerpen pertama karangan aliaZalea, saya
sempat-sempatnya skip beberapa bagian di cerita ini. Judulnya sih Be Careful
What You Wish For, ceritanya tentang tokoh wanita yang cinta diam-diam dengan
teman pria satu gedung kantornya. Cukup menarik karena cerpen ini mengingatkan
saya pada cerita terakhir di buku Berjuta Rasanya Tere Liye yang kebetulan baru
saja sebelumnya saya nikmati. Bedanya di cerita ini tokoh wanitanya saja yang rela
memendam perasaannya terus-menerus, juga superberat kepo sama pria yang
ditaksirnya. Tidak ada hint bagaimana perasaan prianya. Pesan dari cerita ini
adalah kadang perasaan lebih baik diungkapkan jika kita memang tidak siap
mengetahui apakah hati kita akan kuat atau tidak jika takdir berkata pahit.
Lalu cerita-cerita selanjutnya saya nikmati dengan acak. Beberapa cerita melebihi rasa penasaran saya ketika membaca sehingga saya ucapkan bahwa cerpen-cerpen tersebut berhasil dikategorikan sebagai cerita yang keren. Sebut saja cerita Jack Daniel’s vs Orange Juice karangan Harriska Adiati yang diceritakan dari sudut pandang cowok begajulan yang tiba-tiba tobat karena merasa tertarik dengan tetangga barunya, cewek baik-baik yang islami banget anak pak haji. Ia melakukan banyak perubahan demi agar mendapatkan perhatian, agar bisa mendapatkan jodoh sesegera mungkin. Yang bikin menarik ending dan pengolahan ceritanya itu lho, gak menye-menye gak jelas. Juga satu lagi cerita dari Nina Addison yang berjudul Perkara Bulu Mata, asli ceritanya pake unexpected ending banget-nget-nget. Udah gitu meskipun konfliknya familiar, penulis gak nulisnya pake gaya mainstream gitu. Ceritanya mengenai kelompok pertemanan orang dewasa yang terdiri dari dua pria dan dua wanita. Dan hubungan mereka berempat sedikit goyah karena ada cinta di salah satu dari mereka. Cinta yang ditunjukkan untuk orang di dalam grup itu tentunya.
Lalu cerita-cerita selanjutnya saya nikmati dengan acak. Beberapa cerita melebihi rasa penasaran saya ketika membaca sehingga saya ucapkan bahwa cerpen-cerpen tersebut berhasil dikategorikan sebagai cerita yang keren. Sebut saja cerita Jack Daniel’s vs Orange Juice karangan Harriska Adiati yang diceritakan dari sudut pandang cowok begajulan yang tiba-tiba tobat karena merasa tertarik dengan tetangga barunya, cewek baik-baik yang islami banget anak pak haji. Ia melakukan banyak perubahan demi agar mendapatkan perhatian, agar bisa mendapatkan jodoh sesegera mungkin. Yang bikin menarik ending dan pengolahan ceritanya itu lho, gak menye-menye gak jelas. Juga satu lagi cerita dari Nina Addison yang berjudul Perkara Bulu Mata, asli ceritanya pake unexpected ending banget-nget-nget. Udah gitu meskipun konfliknya familiar, penulis gak nulisnya pake gaya mainstream gitu. Ceritanya mengenai kelompok pertemanan orang dewasa yang terdiri dari dua pria dan dua wanita. Dan hubungan mereka berempat sedikit goyah karena ada cinta di salah satu dari mereka. Cinta yang ditunjukkan untuk orang di dalam grup itu tentunya.
Untuk cerita-cerita lainnya saya
bilang average lah ya. Untuk bisa dibilang sebuah cerita, semuanya rata-rata sudah
menenuhi unsur standar cerpen. Kalau saya harus bilang beberapa hal yang
membuat saya tidak suka dengan buku ini mungkin karena beberapa cerita ada yang
gak selaras tema, dan gak nyambung gaya penceritaannya kali ya, padahal udah
pakai label Metropop gitu di bukunya. Sebut saja cerita Senja yang Sempurna
karya Rosi L. Simamora sama The Unexpected Surprise-nya Nina Andiana, ceritanya
Mbak Rosi nyastra gitu, sedangkan cerita Nina Andiana ngebahas tentang hubungan
cewek metropolitan sama ibunya. Sedangkan cerita-cerita lainnya yups, ada juga
yang endingnya menyentak contohnya cerita terakhir karya Shandy Tan judulnya
Cinta 2x24 Jam. Ada juga yang merupakan side story novel, ada Critical Eleven
dan Autumn Once More-nya Ilana Tan, kedunya kalau dibaca akan menimbulkan efek
geli sendiri kalau tahu versi novelnya.
Cerita-cerita lain pun tak kalah
menariknya. Intinya tiga belas cerita di Autumn Once More bisa lah ya menemani
weekend saya yang sendu-sendu-teduh. Saya harapkan GPU ngeluarin lagi dong
kumcer dengan genre selaras. Kalau kumcer teenlit udah ada, Metropop ya yang
ini, mungkin kumcer Amore barangkali? Atau kumcer YA gitu? Pokoknya ditunggu
aja deh ya![]
Komentar
Posting Komentar