Langsung ke konten utama

Review Jingga dan Senja


Tebal

: 312 halaman
Terbit
: Februari 2010
Penulis
: Esti Kinasih
ISBN
: 978-979-22-5431-0
No Produk
: 31201100008


Sinopsis
Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari terbenam.

Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana "perang". Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam pada masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.

Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu.

Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri....


Review

Membaca buku ini sungguh jantung Anda akan dibuat berlonjak-lonjak setiap waktunya. Pasalnya rangkaian cerita antar satu bab ke bab yang lainnya benar-benar keren. Ada part-part yang sungguh akan membuat berdebar-debar, intinya ceritanya diramu dengan apik dan sungguh tak terkira.

Meskipun dilabeli teenlit, tetapi ceritanya tidak terkesan menye-menye, Tari yang digambarkan sebagai gadis yang penuh nuansa oranye selalu berkutat dengan seniornya Ari yang faktanya adalah pentolan sekolah Ari. Karakter keduanya benar-benar bertolak belakang.


Konflik utama dari buku ini adalah obsesi berlebih Ari yang terhadap Tari sungguh berlebihan. Dan dengan cara yang posesif Ari menginginkan Tari. Petunjuk di buku ini sebenarnya terlalu aneh dan janggal ketika Ari menginginkan Tari cuma karena persamaan nama, tetapi seperti ada hal lain yang disembunyikan dan sampai ending masih tetap belum terlihat.


Ya benar saja buku ini ternyata ada lanjutannya. Meskipun begitu dengan kespektakuleran buku ini akhirnya banyak yang merating buku ini di Goodreads dan katanya akan difilmkan. Memang pantas-pantas saja hal itu terjadi karena buku ini memang layak dari segala sisi, plot, alur, penokohan, konflik, dan kejutan-kejutan lainnya. Intinya teenlit ini benar-benar direkomendasikan.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...