Judul:
Janji
Penulis:
Alifiana Nufi
Penerbit:
Bentang Belia
(Bentang
Pustaka)
Jumlah
Halaman: 264
Terbit:
Januari, 2019
Genre:
Novel Remaja
Blurb:
Nirmala
suka banget bikin sumpah-sumpah konyol, hingga dianggap aneh oleh teman-teman.
Dia baru kena batunya saat melihat Rajendra, atlet taekwondo idolanya, membawa
payung saat hujan lebat. Nirma spontan bersumpah minta ditampar kalau sampai
cowok itu menawarinya sepayung berdua.
Gara-gara janji Nirma itu, Rajendra jadi kena masalah.
Rajendra terancam gagal ikut seleksi pekan olahraga tingkat provinsi karena berada bersama Nirma pada saat yang nggak tepat. Ingin sekali ia menjauhi gadis itu, tapi takdir terus mendekatkan mereka, dengan berbagai masalah yang senantiasa mengikuti tanpa henti.
Gara-gara janji Nirma itu, Rajendra jadi kena masalah.
Rajendra terancam gagal ikut seleksi pekan olahraga tingkat provinsi karena berada bersama Nirma pada saat yang nggak tepat. Ingin sekali ia menjauhi gadis itu, tapi takdir terus mendekatkan mereka, dengan berbagai masalah yang senantiasa mengikuti tanpa henti.
Ulasan:
Rasanya udah lama aku gak menikmati membaca novel remaja atau
teenlit istilahnya. Novel yang baru aja aku baca bergenre teenlit dan merupakan
jebolan event salah satu penerbit terkemuka. Bisa dibilang ini terobosan kali ya.
Biasanya
kan wattpad dijadiin sumber referensi buat naskah yang patut diterbitkan
(melihat viewers di sana yang berjuta-juta), tapi kadang kualitasnya gak
sebanding dengan banyaknya pembaca gitu. Penerbit Bentang melihat celah ini
dengan menggabungkan talenta-talenta berbakat dan juga menjaring pembaca lewat
wattpad, jadilah terbit novel-novelnya yang secara kualitas oke lah ya plus
udah punya pembaca juga. Jadi keren kali ya, I mean enggak cuma kuantitas yang dipikirin.
Novel yang
baru aja aku baca lucu banget. Judulnya Janji. Ceritanya ya gitu, berdasarkan
blurb ya. Yang aku suka dari cerita ini adalah penggambaran karakternya yang
kuat. Tokoh utama Nirma ini udah lemot, tapi juga aneh suka bikin janji-janji
gak jelas yang begonya malah bikin dia sengsara. Sementara tokoh utama
laki-lakinya Jendra, super pedas kata-katanya, padahal dia digambarkan cakep,
pinter Bahasa Inggris dan olahraga taekwondo. Tapi gak papa sih, jadinya
mereka tampak manusiawi, gak halu gitu sih menurutku.
Hal yang
bagus dari novel ini adalah sangat realistik. Enggak bergelimang tokoh-tokoh
superkaya or borju yang biasanya ditampilkan novel teenlit. Di sini cuma ada
orang-orang kalangan menengah yang punya mimpi sederhana yang anehnya masuk
akal dan seharusnya relatable juga sama remaja kebanyakan di Indonesia.
Hal yang
patut diacungi jempol juga para karakternya tangguh dan mereka bisa gitu
berpikir masuk akal buat masa depan mereka. Jadi nostalgia nih aku tuh seharusnya
seperti mereka juga pas SMA, bisa gitu menyiapkan masa depan sebaik-baiknya
tapi realistis dan gak ngoyo tapi ya tetep ambisius kan bagus.
Kisah
cintanya emang enggak terlalu loved-dovey sih, tapi emang jadi beneran too good
to be true, eh enggak deh enggak sampe ke level itu juga. Yang bisa diambil
hikmahnya dari kisahnya sih jangan terlalu benci sama seseorang, nanti bisa
jatuh cinta kan jadi berabe apalagi kalo nyatainnya telat. Si doinya keburu lenyap.
☹
Terus
tentang pantang menyerah juga buat mengejar seseorang yang dicinta, ceilah,
gimana ya seperti tokoh Nirma dalam novel ini, kocak sih dia ngejar-ngejar
Jendra, tapi dia masuk akal loh dan enggak terlalu ambisius, tapi dia ini masih
punya harga diri, jadi dia sewajarnya aja.
Pokoknya
novel ini tuh recommended banget, banyak momen yang berpotensi membuat kamu cengengesan
pas bacanya. Meskipun mungkin bagi pembaca dewasa bakal ngerasa gimana gitu ya,
tapi sumpah menurutku sih wajar-wajar aja dan enggak kelewat lebay. Banyak
pelajaran yang bisa diambil dan itu bagus untuk ukuran novel remaja, bisa bikin
pembacanya bukan malah mabuk kepayang halu gitu. Good job!
Belum baca euy series ini. Yang series olahraga aja masih ada beberapa judul masih belum dibaca.
BalasHapusCerita teenlit kayaknya emang harus kuat buat menyampaikan soal masa depan, hubungan keluarga, dan nilai persahabatan. Menurut saya kalau ceritanya fokus membahas percintaan, novel teenlit itu jadi kurang menarik. Sementara remaja masih butuh penanaman nilai-nilai budi begitu.
kayanya serie ini lumayan.. cerita-ceritanya berangkat dari premis yang simple... iya cerita teenlit emang bakal lebih seru kalo bukan cinta-cintaan, jadi lebih lebih realistik lagi karena membahas hal-hal yang sangat membumi sekali....
HapusHai, Dede. Thanks ya, udah baca Janji hehehe :)
BalasHapussiappp sama sama kakkk
Hapus