Langsung ke konten utama

Review Pengantin Pengganti by Astrid Zeng: "Kisah Romansa Berlatar Kehidupan Domestik"



Judul Buku: Pengantin Pengganti
Penulis: Astrid Zeng
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 264 Halaman

Pengantin Pengganti menceritakan Beatrice yang berumur 22 tahun, seorang gadis muda yang masih hidup dengan perlindungan kedua orangtuanya yang protective. Bersama adik-adiknya yang berumur tak beda jauh, Bibiana dan Bella, Beatrice merasa ingin keluar rumah. Namun, ia tak pernah mengetahui cara paling ampuh.

Kesempatan itu datang, saat seorang dokter muda berumur sekitar tiga puluhan tertarik padanya. Nico ingin Beatrice menjadi calon istrinya. Awalnya, Nico dan Beatrice dijodohkan, namun tak butuh waktu lama hingga keduanya memutuskan untuk menikah.

Nico sebenarnya menyetujui pernikahan ini karena desakan orangtunya. Sebelumnya, Nico sudah merencanakan pernikahan dengan tunangannya, Benita. Sayang, sang pujaan hati pergi meninggalkan Nico karena Benita merasa tak pantas. Meskipun Benita dokter, ia berasal dari kalangan biasa sehingga Benita memutuskan sepihak pembatalan pernikahannya dengan Nico.

Beatrice tak mempermasalahkan keyakinan Nico bahwa Benita akan kembali. Gadis itu terima-terima saja dengan perjanjian pranikah yang dilayangkan Nico. Beatrice merasa sudah tidak tahan di rumah, maka ia tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Yang jadi masalah, Beatrice lambat-laun mencintai Nico, apakah ia bisa membuat Nico jatuh hati padanya sebelum Benita kembali?

Novel ini mengisahkan kisah romansa dibalut unsur domestik yang relevan. Unsur tersebut adalah pernikahan tanpa ikatan yang kuat. Hubungan Beatrice dan Nico mungkin saja sangat umum terjadi di masyarakat kita saat dua orang yang mengikatkan hubungan sakral hanya didasari latar belakang keluarga. Nico berasal dari kalangan dokter, keluarganya menginginkan sang anak lelaki berjodoh dengan anak pengusaha kelas kakap yaitu Beatrice. Dan mereka merasa enggan saat Nico menginginkan menikahi Benita yang berasal dari keluarga yang tidak elite.

Sang penulis mampu meramu ceritanya dengan unsur-unsur dramatis sehingga cerita di novel ini tidak membosankan. Pertama, saat Beatrice mencoba untuk menarik perhatian Nico. Karena ia pikir pernikahan bukan hal main-main. Meskipun ia dan suaminya dijodohkan, bukan berarti Beatrice tidak berhak memperjuangkan pernikahannya, terlebih Nico hanya menganggapnya sebagai penyelamat dari desakan orangtuanya. Usaha-usaha Beatrice memperjuangkan cintanya sangat seru diikuti di novel ini karena Beatrice menjalani hidup yang sebelumnya tak pernah ia alami.

Kedua, saat Nico mulai merasakan perubahan perasaannya. Nico awalnya selalu yakin bahwa ia hanya berjodoh dengan Benita seorang. Semenjak kehadiran Beatrice di kehidupannya, ia pelan-pelan mengoreksi diri. Beatrice dengan berbagai kelakukannya yang ajaib, membuat hari-hari Nico berwarna. Gadis itu bahkan membuat Nico hampir gila saat Beatrice pura-pura amnesia setelah kecelakaan yang menimpanya. Nico sedikit demi sedikit sadar bahwa seseorang yang lebih mencintainya dibanding kekasihnya dahulu telah hadir.

Romansa cinta Betarice dan Nico semakin seru untuk diikuti dengan banyaknya kejutan di novel ini. Ketika berbulan madu misalnya, Beatrice dan Nico yang awalnya saling tak ingin mengusik, tiba-tiba kedunya memutuskan untuk saling terkait.  Saat keduanya tengah mabuk, mereka lupa bahwa mereka hanyalah sepasang pengantin yang terikat kontrak.

Lalu, saat keduanya hidup bersama namun memutuskan tidur beda kamar, otomatis hal ini membuat orangtua mereka merecoki kehidupan rumah tangga Beatrice dan Nico yang dianggap aneh. Beatrice dan Nico lalu memutuskan menyusun strategi ulang agar orangtua mereka tak ikut campur.

Kejutan terakhir tentu saja berada hampir di penghujung cerita. Saat kehidupan Nico kembali dipertemukan dengan Benita, keduanya lalu intens berinteraksi kembali. Beatrice yang dibakar cemburu selalu memergoki mereka berdua, padahal Nico dan Benita hanya sekadar rekan kerja di sebuah rumah sakit. Nico pun telah menolak Benita yang memohon untuk menjalin asmara kembali, hanya saja Nico tak bercerita pada Beatrice sehingga terjadi miskomunikasi.

Kisah Pengantin Pengganti ini mengajarkan pembaca bahwa cinta yang tulus akan hadir jika kita pandai memeliharanya, bahkan saat kita berniat menjaganya saat ia masih setitik kehadirannya.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Review Never Have I Ever Season 2 (Sebuah Ulasan Singkat)