Langsung ke konten utama

Review Novel ‘I am Yours’ Karya Kezia Evi Wiadji


Sinopsis
Awalnya Amelia dijadikan sasaran empuk Alex. Playboy itu menginginkan Amelia menjadi pacarnya karena gadis itu mungil dan tampak energik. Sahabat Alex, David selalu setuju dan memaklumi temannya yang buaya darat itu, ia percaya bahwa kali ini Alex tidak akan bertingkah lagi. Karena sebenarnya David pun mencintai Amelia, melebihi Alex, melebihi perkiraan Amelia yang sebenarnya.
Dalam usahanya menjadikan Amelia pasangannya, Alex selalu mengajak David, dan Amelia selalu mengajak sahabatnya Sandra yang diam-diam sepertinya mencintai David. Detik berlalu, menit berganti, dan tentu saja ada yang berubah, ada yang mengalami proses dengan cepat. Alex kini resmi menjadi pacar Amelia.
            Namun, dalam prosesnya lama-kelamaan Amelia tidak senang dengan kehadiran Alex lagi. Saat ia tahu ada seseorang yang mengandung benih Alex, ia juga dihadapkan pada perasaan hangat David yang datang dengan sangat tepat—saat cintanya berubah jadi benci pada Alex. Sanggupkah Amelia memilih di antara David atau Alex? Siapakah perempuan yang dihamili oleh Alex? Dan siapakah Daniel yang tiba-tiba hadir menawarkan rasa baru setelah semua tragedi dan masalah telah usai?

Review
            Kak Kezia kini menghadirkan lagi kisah manis bertajuk sama dengan salah satu judul lagu penyanyi barat. Novel ini menurutnya merupakan salah satu novel remaja yang pernah ia buat, agaknya dalam buku ini ada scene-scene yang hampir sama dengan novel Kak Kezia, sebut saja Sweet Winter, ada adegan kissing dalam novel tersebut, di sini pun ada dan lebih berani meskipun tidak berlebih—ciri khas novel romance.
            Plot dalam buku novel ini benar-benar lancar dan sepertinya Kak Kezia berusaha mengambil zona aman dan ada lagi kesamaan dengan Sweet Winter, ada karma yang terselubung dalam buku ini. Meskipun begitu amanahnya tetap terjaga bahwa setiap manusia bebas memilih pilihannya, untuk hidup bahagia atau untuk sekedar menjadi bagian dari takdirnya sendiri, itu sah-sah saja.
            Meskipun banyak kebetulan manis dalam buku ini, tidak serta merta membuatnya tampak membosankan. Karena bagaimanapun, ceritanya mengalir dengan banyak amanah yang lebih menancap lagi seperti kejadian yang menimpa Alex agaknya mengandung pesan moral bahwa memang tak seharusnya menduakan cinta seorang kekasih, akibatnya kadang tak terduga dan malah menjadi malapetaka dahsyat.
            Untuk penokohan sendiri, Amelia digambarkan sebagai perempuan yang tangguh, gadis semata wayang itu berusaha ditampilkan sebagai sosok yang tetap tegar, meskipun ia tak punya ibu, meskipun ayahnya meninggal beberapa saat setelah hatinya hancur berkeping-keping oleh lelaki yang ia cintai, tetapi ia tetap menjadi yang kuat. Lalu, David adalah sosok yang penyabar, ia menunggu saat yang tepat, setia kepada Amelia si gadis yang ia puja-puja sejak pandangan pertama. Sungguh David memang lelaki idaman banyak wanita, meskipun pesonannya dalam buku seperti dikalahkan oleh Alex. Dan hadirlah Daniel, sosok yang berani berkorban dan sangat bisa menempatkan dirinya di posisi yang tepat dan berguna.
            Mungkin kelemahan buku ini terdapat pada penjabaran setting yang tidak terlalu di-explore berlebihan seperti dalam Sweet Winter dengan suasana Korea plus musim dingin yang hangatnya. Meskipun begitu, tetap buku ini mengandung banyak kelebihan yang bisa jadi jika Anda menyempatkan untuk membacanya, maka Anda akan terkagum-kagum.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)

 

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

[Travel Writing] Bale Kabuyutan Desa Ciledug Wetan Cirebon

Kemarin mencoba datang ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Kebetulan daerah dekat rumah saya. Tulisan ini tadinya telah terkirim ke media tempat PKL saya. Tapi, nasibnya naas karena harus berakhir di recycle bin komputer redaktur. Jadi, saya share saja di blog. Bale kembang di Bale Kabuyutan. (Dok. pribadi) Berlokasi tepat di belakang kantor kuwu Desa Ciledug Wetan Kecamatan Ciledug, Bale Kabuyutan masih berdiri kokoh hingga kini. Bale Kabuyutan adalah salah satu situs peninggalan budaya leluhur Cirebon berbentuk bale kambang (tempat tidur dari kayu). Benda itu tersimpan di dalam ruangan berukuran sekitar 20 x 30 meter. Sedangkan bale kambang itu memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 3 m, dan tinggi 0,5 m serta disangga oleh enam tiang. Menurut Mundara (62) selaku juru kunci Bale Kabuyutan, tempat tersebut dulunya difungsikan sebagai tempat pengambilan sumpah bagi mereka yang hendak menganut Islam. Mundara yang sejak tahun 2002 menjadi juru kunci di tempat itu menuturkan bah...