Langsung ke konten utama

[Review] Hercule Poirot dan Pesta Pembunuhan by Agatha Christie


Judul: Hercule Poirot dan Pesta Pembunuhan
Penulis: Agatha Christie  
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan Pertama, Juni 2016
Tebal: 168 Halaman

Suatu hari Poirot menerima telepon dari Mrs. Ariadne Oliver. Ia mengajak Poirot untuk mengunjunginya di Greenshore House, sebuah kawasan perbukitan asri beserta danau di Lapton, Devon. Mrs. Araidne yang seorang novelis kriminal mengajak Poirot dalam rangka menyusun skenario kasus pembunuhan fiktif untuk acara di kawasan tersebut. Fête, sebuah acara yang akan menarik masa, mereka harus melakukan penyilidikan demi mengungkap kasus pembunuhan fiktif, si pemenang akan mendapatkan hadiah. Siapa sangka Poirot dan Mrs. Ariadne menemukan Marlene (calon korban fiktif) menjadi tewas sungguhan. Ditambah hilangnya Lady Stubbs (istri tuan tanah di daerah itu), semakin membuat masalah runyam. Siapakah yang tega membunuh Marlene? Dan ke manakah perginya Lady Stubbs?

Novel detektif karya Agatha Christie ini bisa menjadi salah satu media nostalgia penggemar Sang Ratu Kriminal. Novelnya sendiri tipis dan bisa disebut sebagai novella. Namun, pembaca tidak bisa menyepelekan plot di novel ini berdasarkan ketebalan naskahnya. Kisahnya bisa jadi membuat pembaca tertipu setengah mati. Karena tentu saja novel ini memiliki akhir yang tidak terduga di akhir ceritanya.

Pesan yang bisa pembaca ambil ketika membaca novella terbaru karangan Agatha Christie ini adalah bahwa menilai sesuatu dari tatanan luarnya saja sangat tidak dianjurkan. Karena dalam novel ini banyak tokoh-tokohnya berlindung di balik topeng, padahal mereka punya maksud tertentu dalam melakukan segala tindak-tanduknya. Pembaca di dalam kehidupan sehari-hari pun haruslah bisa menjaga sikap dan perkataan. Karena sekali keluar kata yang melukai seseorang, maka bersiaplah menerima konsekuensi yang biasanya tidak begitu baik.

Lewat novella ini pun pembaca sekali lagi akan menemui kejeniusan Agatha Christie dalam mengolah plot. Sangat cerdas bisa dibilang. Agatha mampu memberikan banyak clue, menyebarkannya sepanjang cerita, dan tentu saja memberikan twist tak terduga. Pembaca yang tertarik untuk membuat kisah misteri sekaligus detektif bisa belajar dari cara Agatha dalam mengolah cerita misteri dan detektif yang bagus laiknya cerita di novella ini. Meskipun, novella ini tidak begitu tebal, namun kisahnya ‘berisi’ dan sungguh menakjubkan.


Novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Terutama bagi penggemar novel-novel kriminal Agatha Christie. Sayang sekali kalau dilewatkan, karena cerita mengenai pesta pembunuhan ini sangat mampu mengundang pembacanya untuk larut dalam cerita sejak halaman pertamanya. Bersiap-siap sajalah untuk ending-nya yang sangat tak terduga.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)